tirto.id - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta meyakini proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD, SMP, dan SMA/sederajat bakal lancar meski seluruh prosesnya dilakukan secara daring (online).
Wakil Kepala Disdik DKI Jakarta, Purwosusilo, mengatakan meski seluruh prosesnya dilakukan via online, pendaftaran PPDB untuk setiap jenjang dilakukan dalam waktu yang berbeda.
Hal ini dilakukan untuk menghidari membludaknya calon peserta didik baru (CPDB) yang mendaftarkan diri.
"[Proses pendaftaran] jenjang SD dulu seminggu. Kemudian, berikutnya SMP, berikutnya lagi SMA/SMK. Itu tujuannya untuk menghindari kepadatan traffic system-nya. Kami antisipasi seperti itu," ucapnya kepada awak media, Kamis (23/5/2024).
Menurut dia, selain membagi pendaftaran untuk setiap jenjang, Disdik DKI membagi jalur pendaftaran di setiap jalur. Misalnya, jalur zonasi untuk PPDB jenjang SD dilakukan terlebih dahulu.
Kemudian, kata Purwosusilo, jalur prestasi pada jenjang yang sama dilakukan usai jalur zonasi. Jalur afirmasi dilakukan setelahnya.
"Kami bagi-bagi jalur. Jalur prestasi dulu, lalu afirmasi, dan seterusnya. Pembagian waktu itu bertujuan salah satunya untuk menghindari penumpukan atau kepadatan traffic system sehingga meminimalisir kemungkinan adanya trouble," urainya.
Dalam kesempatan itu, Purwosusilo meyakini PPDB semua jenjang di Jakarta tidak akan dipenuhi kecurangan. Misalnya, jual beli kursi di sekolah yang dianggap favorit.
Sebab, PPDB se-Jakarta kini dilakukan secara online. Orangtua siswa hingga masyarakat umum dapat memantau pendaftaran PPDB online tersebut.
Ia pun meminta orangtua siswa atau masyarakat membuat laporan ketika menemukan dugaan kecurangan PPDB ke Disdik DKI.
"Semua juga dilaksanakan secara online, otomatis transparan, akuntabel. Kalau berani online, berani diketahui publik. Kalau berani diketahui publik, ya berati harus jujur," ucap Purwosusilo.
"Jadi, enggak ada orang jual beli kursi, enggak ada, sistem itu berjalan secara otomatis. Ketika sudah dijalankan maka semua mengikuti sistem. Kalau ada masyarakat yang dapet isu ada yang jual beli bangku, sampaikan saja ke kami biar kami tindak lanjuti," lanjut dia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto