tirto.id - Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan sukses mencatatkan diri sebagai wakil pertama tuan rumah di final Indonesia Open 2019. Dalam partai semifinal di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7/2019), Hendra-Ahsan membungkam wakil Jepang, Takuro-Hoki Yugo Kobayashi.
Kemenangan yang diraih pasangan Hendra-Ahsan tidak mudah. Mereka harus bertungkus lumus melewati tiga gim dengan durasi sekitar 57 menit. Usai pertandingan, kepada reporter Tirto, Hendra Setiawan mengatakan, kesulitan di partai tersebut ikut disebabkan keragu-raguannya saat bermain di set pertama.
"Pasti bersyukur ya, kami bisa menang hari ini. Lawan juga bagus, terus juga saya sendiri sih hari ini mainnya kurang bisa lepas ya. Ya itulah, mungkin kadang di lapangan kita udah siap tapi tahu-tahu mainnya enggak enak. Tapi yang penting apa ya, kami bisa atasi, tadi bisa balik lagi. Tadi pertama ragu-ragu iya, banyak ragu-ragu," tutur Hendra di Istora Senayan.
Keragu-raguan itu lantas bikin pasangan tuan rumah tertinggal 17-21 dari lawan. Beruntung, pada gim kedua Hendra Ahsan bisa memetik kemenangan 21-17.
Ahsan pun berujar hal yang tak beda jauh. Selain faktor keragu-raguan, Ahsan mengatakan bahwa pada set pertama, dia dan Hendra terlalu banyak menunggu serangan lawan.
"Di set pertama kami kebanyakan nunggu, jadi mereka enak buat jalan. Terus set kedua kami usaha bisa jalan. Ya kondisinya enggak kenapa-kenapa. Emang ya kadang-kadang kan kami leading. Cuma dari leading kadang down aja karena lawan kan enggak mau menyerah gitu aja. Pasti mereka juga mau nyusul kan. Ya mungkin ada sedikit kayak hati-hati," imbuhnya.
Pada set ketiga, Hendra-Ahsan akhirnya mengunci kemenangan dengan perolehan angka 21-17. Melenggang ke final, ganda putra peringkat 4 dunia ini berpeluang menghadapi pasangan senegaranya, Marcus Gideon-Kevin Sanjaya. Hanya saja, kondisi itu baru akan tercipta andai Marcus-Kevin bisa mengalahkan pasangan Li Jun Hui-Liu Yu Chen sore ini.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Ibnu Azis