Menuju konten utama

Desmond Nilai PDIP Berlebihan Tegur Gibran karena Jumpa Prabowo

Menurut Desmond Jokowi masih belum jelas menunjukkan sikap dukungan kepada capres yang akan diusung di Pilpres 2024.

Desmond Nilai PDIP Berlebihan Tegur Gibran karena Jumpa Prabowo
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkena tipuan Presiden Joko Widodo soal posisi capres dan cawapres di kediaman Prabowo di Kertanegara pada Kamis (27/4/2023). tirto.id/Irfan Amin

tirto.id - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa menilai sikap DPP PDIP berlebihan saat memanggil Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka pada Senin 22 Mei 2023 kemarin hanya karena bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat (19/5/2023).

Desmond berharap setiap partai politik ataupun politisi yang bertemu dengan Prabowo menanggapinya santai dan tidak perlu dipanggil atau dimintai klarifikasi oleh atasannya.

"Apalagi seolah-olah dengan isyarat kemarin Mas Gibran bertemu dengan Pak Prabowo kelihatan ada yang merasa kebakaran seperti itu. Ini yang terjadi hal yang wajar-wajar saja. Melihat politik ini dinamis dan Pak Prabowo selalu berpesan jagalah perdamaian dan jagalah pertemanan," kata Desmond di Gedung DPR RI pada Selasa (23/5/2023).

Desmond juga enggan menerjemahkan pertemuan Prabowo dengan Gibran sebagai bentuk isyarat politik dan dukungan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Jokowi masih belum jelas menunjukkan sikap dukungan kepada siapa capres yang akan diusung di Pemilu 2024.

"Kalau kami di Gerindra menganggap siapapun yang mendukung Prabowo, kami anggap positif. Pak presiden dalam konteks hari ini belum terlalu jelas mendukung, makanya sekali lagi ini isyarat atau bukan agak susah membacanya. Karena kita tidak terlalu paham," ungkapnya.

Menurutnya, hubungan Prabowo dan Gibran sudah terlampau akrab. Oleh karenanya pertemuan Prabowo dan Gibran hanya sebatas memberi masukan dan tidak menghasilkan keputusan apapun terkait capres maupun cawapres.

"Pak Prabowo dekat dengan siapa saja. Kalau itu dianggap sebagai sinyal belum tentu juga. Tapi kami semua memberikan masukan kepada Pak Prabowo. Apalagi Pak Prabowo bilang Gibran pernah ke Hambalang dan dijamu Pak Prabowo," terangnya.

Hingga saat ini, Gerindra masih bersikukuh bahwa pembahasan kursi cawapres akan dilakukan secara bersama-sama dengan PKB. Hal itu sebagai bentuk kesepakatan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Karena kita sepakat wakil kita adalah dari PKB," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto