tirto.id - Terkait demonstrasi di rumah SBY, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan insiden yang berpotensi menimbulkan teror dan intimidasi bagi keluarganya itu semoga bukan karena keikutsertaannya dalam Pilgub DKI Jakarta.
"Jangan sampailah gara-gara saya ikut pilgub DKI ini kemudian ada praktik-praktik intimidasi, teror terhadap keluarga saya," ujar Agus usai meluncurkan bukunya di AHY Command Center pada Selasa (7/2/2017).
Menurut Agus, aksi unjuk rasa tersebut ilegal karena dilakukan di kediaman pribadi milik ayahnya. Saat terjadi demo, ia mengaku sedang berada di kediaman SBY.
"Bayangkan ada sebelas bis membawa massa kemudian masuk ke komplek perumahan pribadi, turun, berorasi, teriak-teriak di depan kediaman pak SBY," ujarnya.
Menurut Agus, rumah mantan presiden Republik Indonesia ke-6 itu adalah area privat dan tidak seharusnya aksi unjuk rasa dilakukan di sana.
"Mereka tidak ada ijin dan saya yakin kalau lapor ke polisi juga tidak diijinkan tetapi ini terjadi," tutur Agus.
Agus menuturkan bahwa jika aksi tersebut bermaksud mengintimidasi dirinya, ia malah akan semakin berani. Lebih lanjut lagi, ia menuntut aparat hukum untuk hadir dalam kasus tersebut.
"Saya semakin berani untuk mengatakan ini negara hukum. Negara harus hadir, aparat penegak hukum harus hadir, jangan sampai sudah lewat ya sudah. Tidak seperti itu," ucap putra sulung SBY itu.
Terkait apakah aksi unjuk rasa tersebut akan dilaporkan ke kepolisian ia menjawab tidak tahu. Dalam keterangan yang ia berikan usai acara peluncuran bukunya, ia menyerahkan hal itu kepada juru bicaranya.
"Saya nggak tahu. Saya hanya mengatakan jangan sampai gara-gara ini kemudian berbagai cara dilakukan untuk menurunkan semangat saya. Nanti juru bicara saya yang ngomong," ujar Agus.
Saat ditemui usai acara lain beberapa waktu lalu, pernyataan AHY terkait demo tersebut dinilai dia tidak mengkhawatirkan. Menurut AHY kedatangan sebelas bis berisi massa namun kondisi yang ada di rumah SBY saat itu tidak mengkhawatirkan.
"Suasananya ya sebetulnya nggak terlalu seperti yang dikhawatirkan begitu tetapi kami hanya ingin ini jangan sampai terjadi di tempat-tempat lain," ucap Agus.
Seperti diketahui sejumlah massa yang diduga mahasiswa mendatangi kediaman Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Senin (6/2/2017). Belum diketahui apa motif unjuk rasa tersebut. Juru Bicara Partai Demokrat, Rachlan Nashidik, dalam siaran persnya menghimbau agar mahasiswa tidak tergoda politik partisan yang mampu menyeret ke dalam pusaran konflik politik.
"Kepada mahasiswa untuk lebih berhati-hati menjaga dirinya dari godaan politik partisan yang sengaja menyeret ke dalam konflik politik kekuasaan," tulis Rachlan.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri