tirto.id - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bergabungnya Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jabar Deddy Mizwar sebagai juru bicara Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 memang berdasarkan niatnya. Menurut Hasto, PDIP tidak pernah berniat membajak kader partai lain.
“Iya itu murni, dari sebuah dialog bersama antara jajaran Pak Jokowi dan beliau. Kami tidak pernah bajak-membajak [kader partai lain],” ujar dia di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Hasto menyatakan partainya memiliki kader akar rumput, sehingga menjunjung etika politik tanpa perlu membajak kader partai lain.
“Tapi bagi yang memberikan dukungan kepada Jokowi, tentu saja konteksnya berbeda. Karena mereka memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Jokowi,” kata mantan anggota DPR RI periode 2004-2009 ini.
Hasto berpendapat Deddy merupakan sosok pemimpin yang mengetahui daerah Jawa Barat. Menurut dia, daerah tersebut merupakan orientasi bagi seluruh pasang calon dan partai politik.
“Jawa Barat memiliki semangat, yang kemudian membuat kami berupaya untuk merangkul mereka yang memberikan dukungan,” terang Hasto.
Dikaitkan dengan mengamankan perolehan suara di Jawa Barat, Hasto menyatakan hal tersebut masih menjadi kejutan. “Nanti bisa kita lihat, siang nanti akan ada kejutan. Kita lihat nanti di Posko Cemara,” ujar dia.
Diketahui, penunjukan Deddy sebagai jubir sudah direstui Jokowi. "Sesuai dengan hasil koordinasi dengan Bapak Jokowi bahwa Bapak Deddy Mizwar itu sebagai salah satu juru bicara di dalam tim kampanye nasional pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata Hasto di Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Deddy dipilih karena memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan ia dianggap memiliki landasan kebudayaan untuk membantu kampanye Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat .
Selain itu, penunjukan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu sudah melalui tahap komunikasi antara seluruh parpol pendukung Jokowi dengan pengurus partai di daerah tersebut.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto