tirto.id - Muhammad Taufik berencana keluar dari Partai Gerindra. Alasannya, karena ia sudah tak nyaman dengan partai berlambang garuda itu. Kini, Taufik mengaku tengah melirik Partai Nasdem yang ia anggap mendukung langkah politik dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hal tersebut dikatakan Taufik usai dicopot jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra yang kini digantikan oleh Rany Mauliani.
“Insya Allah kali yah [pindah ke Nasdem]," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2022).
Polemik antara Taufik dan Gerindra berawal dari pernyataan dia yang mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden saat acara pelantikan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya, 6 Februari 2022. Padahal dalam banyak kesempatan, Partai Gerindra menyatakan akan mengusung kembali Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Dampaknya, Taufik pun dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra dan memutuskan untuk hengkang dari partai besutan Prabowo tersebut.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komaruddin menilai, berpindahnya Taufik dari Gerindra ke Nasdem merupakan sikap dukungan dia terhadap Anies sebagai kandidat capres 2024.
“Taufik sudah terbuka mendukung Anies jadi capres, jadi dia pindah ke partai yang kemungkinan akan mengusung Anies menjadi capres, yakni Nasdem," kata Ujang kepada reporter Tirto, Jumat (3/6/2022).
Menurut Ujang, keinginan Taufik pindah ke Nasdem akan menguntungkan partai pimpinan Surya Paloh tersebut. Pasalnya, Taufik merupakan tokoh yang memiliki pengaruh di Jakarta, sehingga pendukung Taufik kemungkinan besar akan berpindah ke Nasdem.
Selain itu, Taufik juga pernah menempati jabatan strategis di Jakarta. Dia pernah menjabat ketua di beberapa organisasi, termasuk Ketua DPD Jakarta Partai Gerindra pada 2008. Taufik juga merupakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Jakarta pada 2003.
“Jadi pendukung Taufik pindah ke Nasdem dan otomatis menambah suara buat Pilpres 2024 nanti," ucapnya.
Hal senada diungkapkan pengamat politik Kedai Kopi, Hendri Satrio. Ia mengatakan dengan berpindahnya Taufik akan merugikan Partai Gerindra karena berkurangnya konstituen mereka di Jakarta.
“Kemungkinan konstituen Taufik pindah ke Nasdem, jadi ada kemungkinan suara Nasdem ada nambah satu kursi [DPRD] di Jakarta, suara Gerindra akan berkurang satu kursi," kata Hendri kepada reporter Tirto, Jumat (3/6/2022).
Hendri menilai dengan hadirnya Taufik, kecil kemungkinan Partai Nasdem dan Gerindra akan berkoalisi. Pasalnya, pengaruh Taufik besar di DKI Jakarta. Namun, kata dia, Taufik memiliki pengaruh untuk mendorong Nasdem untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres 2024.
“Minimal pendukung Anies di Nasdem bertambah,” kata Hendro.
Respons Gerindra & Nasdem
Sekretaris DPW Nasdem DKI Jakarta, Wibi Andrino menyambut baik rencana Taufik bergabung dengan partainya. Ia sebut Nasdem terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung menjadi kadernya, sehingga bila Taufik ingin bergabung, partai besutan Surya Paloh itu sangat terbuka.
“Beliau rekan saya di DPRD DKI, komunikasi terjalin baik dan hangat mengenai rencana beliau untuk pindah ke Nasdem. Kami tentu terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung,” kata Wibi yang juga Ketua Fraksi Nasdem di DPRD DKI, Kamis (2/6/2022).
Meski begitu, Wibi enggan menanggapi terkait kepindahan tersebut. Wibi menyebut partainya menghormati partai lain. “Tapi tentu kami tidak dapat berkomentar banyak karena sampai sekarang beliau masih kader Gerindra. Kami menghormati Partai Gerindra selaku sahabat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Jakarta Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengatakan, isu perpindahan Taufik dari Gerindra ke Nasdem hanya kabar burung belaka. Dia menegaskan Taufik tetap berada di Partai Gerindra.
Riza yang juga menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap agar Taufik tetap berada di Partai Gerindra, sebab dia memiliki peran dan kontribusi yang besar di partai.
“Khususnya di DKI Jakarta selama kurang lebih menjabat 13 tahun memimpin Gerindra di DKI dengan hasil yang baik. Harapan kami dan saya yakin tetap berada di Partai Gerindra,” kata Riza berharap.
Muhammad Taufik sendiri mengatakan belum mengetahui akan tetap pindah ke di Partai Nasdem atau partai lain. Dia menegaskan harus keluar dari Partai Gerindra terlebih dahulu, baru berbicara dengan partai politik lain untuk bergabung.
“Harus keluar dulu baru ngomong [sama partai lain], nggak boleh kita belum keluar terus ngomong ke A, ke B, nggak boleh. Itu kan dalam ketentuan UU, nggak ada dua keanggotaan parpol," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2022).
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz