tirto.id - Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengancam jiwa telah lama menjangkiti dunia termasuk Indonesia. Anak-anak sekolah menjadi kelompok yang paling rentan terkena penyakit demam berdarah dengue.
Hal ini dituturkan spesialis penyakit tropik dan infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM, Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.
"Anak-anak dari pagi dan siang duduk dalam ruang kelas dan kaki mereka tersembunyi di bawah kaki meja, menjadi sasaran empuk nyamuk," ujarnya, dilansir Antara.
Leo mengatakan, nyamuk yang juga terkenal dengan sebutan nyamuk rumahan ini aktif pada pagi hingga siang hari dan puncaknya pada pukul 08.00-13.00 serta 15.00-17.00. Ketimbang jenis nyamuk lainnya, nyamuk vektor demam berdarah dengue, Aedes aegypti dan Aedes albocpictus cenderung menyukai aroma tubuh manusia.
"Nyamuk aedes lebih suka bau badan manusia dibanding bau hewan. Kalau habis dari luar, bau badan menempel di baju, kalau baju sudah tidak dipakai masukkan cucian. Kalau masih dipakai, taruh di dalam lemari yang ada tutupnya," saran Leo.
Sebagaimana dilansir Xinhua, temperatur terbaik bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit adalah 29 derajat Celsius, atau 84 derajat Fahrenheit. Ketika temperatur lebih dingin atau lebih hangat, kemampuan nyamuk untuk menyebarkan penyakit turun.
Temperatur mengendalikan beberapa faktor yang mendasari waktu bagi virus untuk bisa menyebar ke manusia, termasuk seberapa rendah temperatur yang diperlukan buat nyamuk untuk mencerna virus selama satu kali makan, lalu siap untuk menyuntikkannya dalam kesempatan makan berikut: rentang lingkaran hidup nyamuk; dan seberapa sering nyamuk menggigit.
Hampir seluruh wilayah di Indonesia menjadi daerah endemis dengue, karena penyakit ini memang kerap mewabah di wilayah tropis dan subtropis. Kemunculannya pun biasanya meningkat ketika musim penghujan tiba.
Pada 15 April 2016, WHO mengumumkan adanya vaksin dengue, vaksin pertama yang memberi harapan bagi masyarakat Indonesia dan juga dunia dalam melngobati DBD. WHO juga menerbitkan position paper atas vaksin dengue yang isinya merekomendasikan negara-negara endemis untuk mempertimbangkan pengenalan vaksin dengue tersebut.
Meski penting dalam mencegah demam berdarah, pengguna harus mewaspadai efek samping yang bisa terjadi. Misalnya nyeri di tempat suntikan, bengkak, dan kemerahan, selain demam, sakit kepala dan nyeri otot.
Editor: Yulaika Ramadhani