Menuju konten utama

Dedi Mulyadi Yakin APBD Jabar untuk Warga Naik meski Efisiensi

Usai efisiensi, menurut Dedi Mulyadi, APBD Jawa Barat 2025 naik sekitar Rp2 triliun dari Rp31 triliun menjadi Rp33 triliun.

Dedi Mulyadi Yakin APBD Jabar untuk Warga Naik meski Efisiensi
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, usai menjalani rangkaian pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). tirto.id/Ayu

tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeklaim nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat tahun anggaran 2025 naik setelah ada instruksi efisiensi anggaran. Usai efisiensi, APBD Jawa Barat 2025 naik sekitar Rp2 triliun dari Rp31 triliun menjadi Rp33 triliun.

"Bukan setelah efisiensi APBD Jawa Barat jadi menurun, bukan. Dengan adanya realokasi anggaran di Jawa Barat justru mengalami peningkatan," urai Dedi usai pelantikan kepala daerah serentak di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

"Anggaran Jawa Barat sebelum saya garap dan nanti setelah saya garap, dari Rp31 triliun insyaAllah berubah jadi Rp33 triliun," imbuh dia.

Pelantikan kepala daerah terpilih Pilkada serentak

Sejumlah kepala daerah terpilih mengikuti upacara pelantikan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Presiden Prabowo Subianto melantik sebanyak 961 kepala daerah yang terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota dalam upacara tersebut. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/rwa.

Katanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan mengefisiensikan sejumlah pos anggaran untuk program lain. Pos anggaran yang terkena efisiensi, yakni sosialisasi, fasilitas pejabat negara, serta rapat.

Dedi mengatakan alokasi itu mencapai Rp6 triliun yang akan diperuntukkan bantuan listrik untuk warga se-Jawa Barat. Nilai bantuan listrik yang semula Rp7 miliar menjadi Rp350 miliar.

"Anggaran infrastruktur jalan dari Rp600 miliar berubah menjadi Rp2,4 miliar. Anggaran pembangun ruang kelas baru dari Rp60 miliar berubah menjadi Rp 1,2 triliun. Anggaran pembangunan rumah rakyat miskin dari Rp20 miliar berubah menjadi Rp490 miliar," urai dia.

Kemudian, menurut Dedi, anggaran infrastruktur jaringan irigasi yang semula Rp60 miliar naik menjadi Rp400 miliar.

Oleh karena itu, politikus Partai Gerindra tersebut mengatakan tidak ada program untuk masyarakat yang diefisiensikan. Sebaliknya, program untuk masyarakat diklaim mendapatkan tambahan anggaran.

Dalam kesempatan itu, Dedy juga akan mengubah alokasi anggaran Dinas Pendidikan Jawa Barat yang tinggi, namun tidak diperuntukkan kepada masyarakat.

"Kalau isinya adalah sosialisasi, isinya pembantuan TIK, isinya adalah fasilitasi, studi bandingan, tidak ada artinya, itu yang dirombak. Jadi, jangan sampai salah pemahaman efisiensi," tutur dia.

Baca juga artikel terkait KEPALA DAERAH atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto