tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data kejadian bencana yang melanda sejumlah kawasan di seluruh Indonesia pada awal tahun ini, atau selama 1-21 Januari 2020.
Berdasarkan data BNPB itu, selama 21 hari di awal tahun 2020, tercatat sudah terjadi setidaknya 207 bencana di Indonesia. Jumlah ini merupakan data terbaru per Selasa (21/1/2020).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo menyebut, 207 kejadian bencana itu didominasi oleh jenis bencana hidrometeorologi.
Ratusan bencana tersebut terdiri atas 90 kejadian angin puting beliung, 67 peristiwa banjir, 45 kasus longsor, dua kejadian gelombang pasang atau abrasi, dan bahkan masih ada 3 kasus kebakaran hutan dan lahan.
Dampak dari ratusan kejadian bencana di Indonesia tersebut, adalah korban meninggal dunia mencapai 82 jiwa, hilang 3 orang, dan luka-luka 83 jiwa.
"Dan yang menderita atau mengungsi mencapai 803.996 orang," kata Agus dalam siaran resmi BNPB.
BNPB juga mencatat kejadian bencana selama 1-21 Januari 2020 telah mengakibatkan 11.305 unit rumah warga di berbagai daerah mengalami kerusakan. Rinciannya: 3.439 rumah rusak berat, 1.584 rusak sedang dan 6.282 rusak ringan.
Selain itu, menurut Agus, ratusan kejadian bencana pada awal tahun ini juga merusak 121 fasilitas pendidikan, 65 fasilitas ibadah, 11 fasilitas kesehatan, 43 kantor pemerintahan dan 73 jembatan.
Agus menerangkan, dari segi jumlah kejadian, data pada Januari 2020 memang lebih sedikit daripada angka di awal 2019 lalu, yakni 207 berbanding dengan 290 bencana.
Namun, dampak korban meninggal akibat bencana pada 1-20 Januari 2020 melonjak hingga 583,3 persen jika dibandingkan dengan data pada periode yang sama tahun lalu. Pada awal tahun lalu, jumlah korban tewas akibat bencana mencapai 12 jiwa. Angka itu jauh lebih sedikit dibandingkan 82 korban meninggal pada awal 2020.
Peningkatan juga terjadi pada data jumlah korban luka-luka, meskipun hanya sekitar 7,8 persen. Tercatat ada 77 korban luka-luka akibat bencana pada 1-20 Januari 2019. Sementara di periode yang sama tahun 2020, korban luka-luka mencapai 83 orang.
Peningkan lebih tinggi lagi, yakni mencapai 1.552 persen, terjadi pada data penduduk yang terpaksa mengungsi karena bencana, yakni dari dari 48.668 jiwa (1-20 Januari 2019) menjadi 803.996 jiwa (1-20 Januari 2020).
"Untuk rumah rusak mengalami peningkatan hingga 303,9 persen dari 2.799 per Januari 2019 menjadi 11.305 per Januari 2020," ujar Agus.
Kenaikan tren dampak bencana tersebut dipicu oleh terjadinya fenomena hujan ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada awal tahun 2020, sebagaimana yang sudah diprakirakan oleh BMKG.
Selain itu, BNPB menilai kerusakan lingkungan juga menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya bencana pada awal tahun ini.
- Banjir Samarinda Januari 2020 Berdampak ke 18 Ribu Warga
- BNPB: 9 Orang Tewas Saat 'Menonton' Banjir Bandang di Bengkulu
- Mengunjungi Lebak, yang Biasa Banjir Semata Kaki tapi Kini Seatap
- Eksploitasi Alam Sejak Masa Kolonial Penyebab Banjir di Lebak
- 35.502 Warga Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Jabodetabek
- Jangan Cuma Sorot Tambang Ilegal di Longsor Lebak, Pak Jokowi