Menuju konten utama

35.502 Warga Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Jabodetabek

Bencana banjir dan tanah longsor di 293 kelurahan di 74 kecamatan di wilayah Jabodetabek dan Provinsi Banten menewaskan 67 orang.

35.502 Warga Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Jabodetabek
Petugas PPSU mengumpulkan sampah sisa banjir dari wilayah permukiman Bidara Cina di Jalan Otto Iskandar Dinata, Jakarta, Senin (6/1/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut sebanyak 35.502 warga mengungsi akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) serta Kabupaten Lebak di Provinsi Banten.

Mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Muhadjir juga menyebutkan bahwa bencana banjir dan tanah longsor yang melanda 293 kelurahan di 74 kecamatan di wilayah Jabodetabek dan Provinsi Banten telah mengakibatkan 67 orang meninggal dunia.

Perinciannya, bencana alam telah menyebabkan 3.685 warga mengungsi dan 16 orang meninggal dunia di DKI Jakarta, mengakibatkan 15.400 orang mengungsi dan 31 orang meninggal dunia di Jawa Barat, serta menyebabkan 16.821 warga mengungsi, 20 orang, dan satu orang hilang di Banten.

Dilansir dari Antara, Selasa (7/1/2020) Muhadjir mengatakan banjir menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan perumahan penduduk di sebagian wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Banjir bandang di Lebak dan longsor yang terjadi di Kabupaten Bogor merupakan daerah yang mengalami kerusakan infrastruktur terbanyak.

"Banjir bandang menyebabkan sekitar 900 rumah warga dan dua sekolah rusak di Lebak," kata Muhadjir.

Menurut dia, sampai sekarang sudah ada 12 daerah terdampak banjir dan tanah longsor di Jawa Barat dan Banten yang menetapkan status tanggap darurat.

Muhadjir hari ini bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan rapat koordinasi.

Rapat kali ini membahas penanganan bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah sejak 1 Januari 2020.

Muhadjir mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar keselamatan warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor harus diutamakan.

"Pengertian keselamatan ini bukan hanya dalam arti memberikan pertolongan saja. Tetapi pelayanan dasar terhadap yang terdampak juga harus mendapat perhatian," katanya.

Pelayanan dasar yang harus menjadi perhatian pemerintah di antaranya kesehatan, pangan, tempat tinggal serta keberlangsungan belajar untuk para anak-anak terdampak banjir dan tanah longsor.

Kemudian, Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar melakukan normalisasi fasilitas umum, akselerasi kerja sama pemerintah pusat dan provinsi dalam menanggulangi bencana banjir. Presiden, lanjut Muhadjir juga menginstruksikan agar masyarakat untuk hati-hati menghadapi bencana banjir di beberapa daerah terutama mengantisipasi adanya banjir susulan.

"Instruksi Presiden ini harus dilakukan secara bersama dan saling bersinergi," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR 2020

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto