tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengklaim ada dampak positif dari pembangunan infrastruktur lima tahun terakhir.
Salah satu hasilnya, kata dia, yakni sektor konstruksi masuk dalam lima sektor tertinggi yang berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,07 persen.
"Itu [pembangunan infrastruktur] membuat sektor konstruksi berkontribusi tinggu terhadap PDB dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya di Seminar lnfrastruktur Menyambut Indonesia Maju 2024, di Ayana Plaza, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).
Ia menyebut, untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur periode kedua Jokowi telah ada berbagai formula untuk menarik investasi.
Seperti tiga strategi pemerintah yang disebutkan Darmin dalam upaya percepatan infrastruktur ke depan yaitu Implementasi kebijakan Satu Peta atau One Map Policy.
Kemudian Penguatan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) sebagai special delivery unit penyediaan proyek infrastruktur.
"Kemudian kita juga didorong agar partisipasi swasta dalam pembangunan infrastruktur di dalam negeri meningkat," jelas dia.
Meski demikian, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) selama 5 tahun terakhir, hanya terealisasi 46 persen.
Ketua KPPIP, Wahyu Utamo menyebut, dalam daftar rencana pembangunan infrastruktur prioritas 2014 pemerintah mengagendakan ada 233 proyek yang akan rampung pada 2019.
Namun, target tersebut tak akan terealisasi, karena hingga akhir 2019 pemerintah hanya bisa mampu bangun 103 proyek.
"Per September 2019 ada 81 proyek yang sudah selesai. Kami mencatat kemungkinan besar akhir 2019 akan mencapai 103 proyek yang akan selesai dan hingga 2020 sekitar 143 dari 223 yang dapat kami selesaikan," katanya.
Secara kumulatif, kata dia, terhitung sejak 2016 sampai September 2019 terdapat 81 PSN yang selesai dengan nilai investasi Rp390 triliun.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali