tirto.id - Menteri BUMN, Erick Thohir, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang berencana akan menyerahkan sebagian besar proyek pembangunan infrastruktur ke swasta.
Erick menilai selama ini tender proyek infrastruktur memang sudah terbuka, misalnya tol yang dimiliki oleh pihak swasta maupun BUMN. Dia mengatakan yang terpenting infrastruktur tetap dibangun untuk menekan biaya logistik sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi delapan persen.
“Terpenting bagaimana infrastruktur ini terus dibangun oleh siapa pun, dan mendorong penekanan biaya logistik. Karena kalau kita mau tumbuh 8 persen memang kan salah satunya bagaimana transportasi atau logistik ini bisa berjalan dengan baik,” kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Ketua PSSI itu mengatakan koordinasi antara BUMN dengan pihak swasta telah berjalan dengan baik. Dia mencontohkan sejumlah proyek yang dibangun oleh BUMN, namun dimiliki swasta, begitupun sebaliknya.
“BUMN karya banyak program kerja yang lain, ada di IKN, terus ada juga kerja-kerja yang kerja sama dengan private sector semua. Ada beberapa hotel pun dibangun oleh BUMN karya yang dimiliki oleh private sector. Ada juga proyek BUMN yang dibangun oleh private sector,” ucap Erick.
Erick mengeklaim bahwa dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang baik, maka market yang besar akan tercipta sehingga terbuka untuk semua pihak. Perihal aspek persaingan antara swasta dengan BUMN, Erick membandingkannya dengan industri penerbangan di Indonesia.
“Sama kayak tadi di pesawat terbang toh market kita (kebutuhan pesawat) 750, baru sekarang 480. Kalau ada pihak swasta yang ingin menambah 200 pesawat, kan, itu hal positif buat masyarakat. Apakah perusahaan BUMN seperti Pelita, Garuda, Citilink tidak menambah pesawat, ya akan menambah pesawat,” tukas Erick.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akan menyerahkan proyek-proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan sebagainya, untuk digarap oleh pengembang-pengembang swasta. Pernyataan ini sekaligus menjadi jawaban atas diskursus bahwa pemerintahannya tengah menghentikan pembangunan banyak proyek infrastruktur.
“Saya ingin memberi peran yang lebih besar kepada swasta. Ada yang mengatakan saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur, tidak benar. Saya tidak menghentikan, saya mengubah. Infrastruktur akan sebagian besar saya serahkan kepada swasta untuk membangun,” kata Prabowo, dalam acara Penutupan Munas Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Menurut Prabowo, pengembang swasta lebih berpengalaman mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar ketimbang pemerintah melalui perusahaan-perusahaan BUMN Karya. Selain itu, swasta sebagai penanggung jawab proyek infrastruktur juga dinilai lebih efisien dan inovatif.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama