tirto.id - Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah penasihat khusus yang akan membantunya dalam Kabinet Merah Putih selama lima tahun mendatang di Istana Negara (22/10/2024).
Di antara penasihat yang dilantik, sebagian besar dari mereka adalah purnawirawan TNI dan pernah bekerja bersama di era Kabinet Indonesia Maju, di bawah kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Penasihat pertama yang dilantik adalah Wiranto, mantan Menko Polhukam. Dia didaulat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan. Nama kedua yang ikut dilantik adalah Luhut Binsar Pandjaitan yang dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan.
Selain itu ada nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Dudung Abdurrahman, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Ketahanan Nasonal/Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan. Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional. Mantan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi.
Mantan Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji. Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang kesehatan.
Saat dikonfirmasi mengenai pelantikannya, Luhut langsung pergi dan tak memberikan jawaban apapun kepada awak media. Luhut sebelumnya telah dilantik Prabowo menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Salah seorang penasihat yang dilantik, Muhadjir Effendy menerangkan bahwa pemanggilan dirinya untuk menjadi penasihat khusus baru dilakukan pada pagi hari. Oleh karenanya dia tak bisa memberikan penjelasan apapun terkait pelantikannya tersebut.
"Pagi tadi baru diberitahu kalau dadakan, karena itu belum nanti akan saya konsep dulu," kata Muhadjir.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto