Menuju konten utama

Daftar Lagu Ciptaan Gesang Martohartono Beserta Biografi Singkatnya

Pada 20 Mei 2010, legenda penyanyi keroncong Indonesia, Gesang Martohartono, meninggal dunia. Berikut daftar lagu yang pernah ia ciptakan.

Daftar Lagu Ciptaan Gesang Martohartono Beserta Biografi Singkatnya
Buaya Keroncong [Foto/wikipedia.org]

tirto.id - Gesang Martohartono merupakan legenda penyanyi cum pencipta lagu beraliran keroncong asal Indonesia. Berikut daftar lagu ciptaan Gesang beserta biografi singkatnya.

Perjalanan Gesang di bidang musik dimulai di usia muda. Awalnya, pria kelahiran Surakarta, 1 Oktober 1917, tersebut merupakan penyanyi lokal untuk acara pesta kecil-kecilan di sekitar Solo.

Musik keroncong seolah sudah menjadi takdirnya. Ketika ia menjadi penyanyi pesta, lagu yang dibawakannya adalah tembang keroncong Jawa.

Di masa-masa awal menjadi penyanyi, Gesang juga sempat menciptakan beberapa lagu. Di antara tembang yang pernah ia ciptakan adalah "Roda Dunia", "Si Piatu", dan "Sapu Tangan".

Sayangnya, ketiga lagu tersebut kurang populer di kalangan masyarakat. Walakin, hal itu tidak membikin Gesang menyerah.

Kesukaannya pada musik keroncong dan kegigihannya terus berkarya pada akhirnya membuahkan hasil.

Popularitas Gesang mulai naik setelah menciptakan lagu "Bengawan Solo" pada 1940. Ketika itu, usianya baru menginjak 23 tahun.

Seperti dikutip dari buku Seni Budaya (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gesang mengaku sudah sejak lama terpukau pada Sungai Bengawan Solo. Hal itu membuatnya bertekad untuk mengungkapkan kekagumannya lewat lagu.

Penciptaan "Bengawan Solo" bermula saat Gesang muda duduk di tepian Sungai Bengawan Solo yang tengah surut. Ketika itu musim kemarau 1940.

Proses kreatif Gesang menciptakan lagu tersebut relatif lama. Setidaknya, butuh waktu 6 bulan hingga terciptanya lagu "Bengawan Solo" tersebut.

Walau demikian, proses panjang itu sebanding dengan popularitasnya. "Bengawan Solo" langsung mengudara, tidak hanya di lingkup lokal tetapi hingga mancanegara.

Lagu tersebut sempat digunakan sebagai soundtrack film asal Jepang berjudul Stray Dog (1949). Adalah Akira Kurosawa, salah satu sutradara paling berpengaruh di dunia perfilman, yang membawa ide untuk memakai lagu "Bengawan Solo" sebagai musik latar dari film garapannya tersebut.

Namun sayangnya, popularitas Gesang sebagai penyanyi cum pencipta lagu tidak selaras dengan kehidupan pribadinya. Gesang berpisah dengan sang istri pada 1962.

Lalu sejak perceraian itu, Gesang memilih hidup sendiri. Ia meninggalkan rumah sederhananya di Perumnas Palur, Solo, Jawa Tengah.

Padahal, kurang lebih sudah 2 dekade ia menghabiskan waktu di rumah pemberian Gubernur Jawa Tengah era 1980 tersebut.

Setelah bertahun menghabiskan waktu sendiri dan dilanda sakit-sakitan, Gesang akhirnya meninggal pada 20 Mei 2010 pada usia 92 tahun.

Sebelum berpulang, ia telah memperoleh sederet penghargaan berkat karya-karya serta kontribusinya untuk skena musik keroncong.

Pada 1983, Jepang membangun Taman Gesang di daerah sekitar Sungai Bengawan Solo. Monumen itu didirikan sebagai bentuk apresiasi atas jasanya mempopulerkan tembang keroncong.

Pada 2004, Gesang juga pernah dinobatkan sebagai legenda musik keroncong Indonesia oleh AMI Award.

Lima tahun berselang, atau tepatnya satu tahun sebelum meninggal, Gesang kembali dianugerahi Piala AMI Award.

Kali ini, untuk kategori Karya Produksi Keroncong/Keroncong Kontemporer/Stambul/Langgam terbaik.

Daftar Lagu Ciptaan Gesang Martohartono

Selain Bengawan Solo yang populer hingga mancanegara, Gesang juga menciptakan sederet lagu lain. Berikut daftar lagu ciptaan gesang semasa hidupnya.

  • "Bengawan Solo"
  • "Jembatan Merah"
  • "Saputangan"
  • "Dunia Berdamai"
  • "Si Piatu"
  • "Roda Dunia"
  • "Tembok Besar"
  • "Seto Ohashi"
  • "Pandanwangi"
  • "Kalung Mutiara"
  • "Pemuda Dewasa"
  • "Borobudur"
  • "Sebelum Aku Mati"
  • "Bumi Emas Tanah Airku"
  • "Urung"
  • "Kemayoran"
  • "Impenku"
  • "Kacu-kacu"
  • "Tirtonadi"
  • "Sandhang Pangan"
  • "Nusul"
  • "Nawala"
  • "Pamitan"
  • "Caping Gunung"
  • "Ali-ali"
  • "Andheng-andheng"
  • "Luntur"
  • "Dongengan"
  • "Jago Kluruk"

Baca juga artikel terkait GESANG MARTOHARTONO atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Iswara N Raditya