tirto.id - Puasa Ramadhan memiliki banyak hikmah dan keutamaan bagi umat Islam. Fadilah puasa Ramadhan terbentang mulai dari meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, kemuliaan derajat bagi orang yang menunaikannya, hingga sarana menahan hawa nafsu bagi mereka yang belum mampu melangsungkan pernikahan. Berikut ini daftar hikmah puasa Ramadhan dalam Islam.
Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang harus dikerjakan setiap muslim, selama tidak ada hal-hal yang menghalanginya.
Hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi umat Islam mukalaf. Makna dari mukalaf adalah kondisi saat seorang muslim atau muslimah dikenakan hukum wajib menjalankan rukun Islam karena telah memenuhi syarat, seperti balig, berakal sehat, dan tidak memiliki uzur syar’i.
Lebih spesifik lagi, uzur syari’i dapat dimaknai sebagai keadaan di luar kemampuan manusia yang menyebabkan seorang mukalaf diperbolehkan untuk tidak berpuasa, seperti sakit parah, safar (perjalanan), haid, nifas, dan lain sebagainya.
Kewajiban pelaksanaan puasa disampaikan Allah SWT melalui firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al Baqarah [2]: 183).
Hikmah dan Keutamaan Puasa Ramadhan dalam Islam
Pengerjaan puasa juga memiliki banyak manfaat, hikmah, dan keutamaan bagi seorang muslim.
Hikmah puasa Ramadhan ini terdiri atas hikmah spiritual (meningkatkan ketakwaan), sosial (menumbuhkan rasa empati kepada golongan tak berpunya), hingga hikmah kesehatan (menyehatkan tubuh).
Manfaat dan hikmah pengerjaan puasa ini seyogyanya menambah semangat seorang muslim untuk menjalankan perintah Allah dengan giat dan penuh semangat. Berikut ini beberapa hikmah dari pelaksanaan ibadah puasa Ramadan dalam Islam:
1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT
Sebagaimana tujuan asal puasa dalam surah Al-Baqarah 183 di atas, ibadah ini adalah untuk menahan hawa nafsu seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan sebagainya. Orang yang taat terhadap hal tersebut dan berupaya mengekang hawa nafsunya termasuk bertakwa. Sebab, ia sudah patuh kepada perintah yang telah diserukan Allah SWT.
Di sisi lain, puasa juga dianjurkan sebagai metode untuk menahan nafsu syahwat bagi para pemuda-pemudi yang belum sanggup melangsungkan pernikahan. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Imam Ahmad dan Bukhari bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah! Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya,” (H.R. Ahmad dan Bukhari)
2. Ibadah penghapus dosa
Salah satu ganjaran bagi orang yang menjalankan puasa dengan ikhlas adalah dihapuskan dosa-dosanya di masa silam. Hal itu dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala [dari Allah SWT] maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
3. Puasa menyehatkan tubuh
Selain bernilai spiritual, puasa juga bermanfaat dari sisi kesehatan. Ibadah puasa menyehatkan tubuh dan meningkatkan kinerja organ pencernaan.
Hal itu terjadi karena organ pencernaan, seperti usus dan lambung dapat beristirahat ketika berpuasa. Kondisi ini berguna untuk memperbaiki sistem kerja organ pencernaan, serta mengeluarkan kotoran serta zat-zat berbahaya (toksik) yang berada di dalam tubuh. Lihat manfaat kesehatan berpuasa di sini.
4. Menumbuhkan empati kepada fakir dan miskin
Puasa juga dapat menumbuhkan sikap empati kepada fakir dan miskin, serta orang yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Berkat puasa, seorang muslim mengetahui bagaimana rasanya menjadi orang yang kekurangan makan dan kebutuhan lainnya.
Bagaimanapun juga, orang-orang yang tidak mampu kerap kali harus "berpuasa" secara terpaksa. Sebab, mereka memang berkekurangan sehingga tak mampu mencukupi kebutuhan pangannya secara layak.
Hal ini kemudian mendorong kepedulian kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Orang yang berpuasa menjadi lembut hatinya, mudah bersedekah, dan rela mengeluarkan zakat demi membantu saudaranya yang berkekurangan.
5. Menambah rasa syukur
Puasa berguna untuk menambah rasa syukur seorang muslim dari segala yang telah diberikan Allah SWT kepadanya.
Kesadaran bersyukur ini, harapannya menjadikan seorang muslim lebih taat kepada Allah SWT dan berjiwa sosial kepada sesamanya.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi