tirto.id - Peretasan yang dilakukan oleh pengguna internet anonim Bjorka bukan satu-satunya yang pernah terjadi di Indonesia. Sebelum Bjorka eksis, ada sejumlah hacker lain yang membuat heboh warganet karena aksi-aksinya membobol berbagai situs besar.
Bjorka sendiri belakangan ini memang banyak diperbincangkan publik karena berhasil mebobol 1,3 miliar data registrasi kartu SIM Indonesia yang dijual di forum dark web. Selain membobol miliaran data registrasi kartu SIM, Bjorka juga mengaku telah meretas sistem IndiHome dan telah mengantongi 26 juta data penggunanya.
Terakhir, ia turut membobol situs-situs pemerintahan dan membocorkan sejumlah data pribadi tokoh nasional, termasuk Menteri Kominfo Johnny G. Plate, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Ketua DPR-RI Puan Maharani.
Aksi peretasan yang dilakukan Bjorka menerima banyak respons dari warganet. Beberapa mengecam, namun tidak sedikit pula yang mendukung. Namun yang jelas, serangan hacker yang dilakukan oleh Bjorka menunjukkan lemahnya keamanan siber di berbagai situs penting dalam negeri.
Daftar Hacker yang Pernah Hebohkan Indonesia Selain Bjorka
Kasus peretasan seperti yang dilakukan oleh Bjorka bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia. Setidaknya ada empat hacker lain yang pernah meretas situs pemerintah, perusahaan milik negara, maupun perusahaan swasta dalam negeri, sebagai berikut:
1. Hacker Anonim Meretas Website Telkomsel 2017
Pada April 2017 warganet digemparkan dengan peretasan website Telkomsel oleh hacker anonim. Peretasan tersebut menyebabkan situs www.telkomsel.com tidak dapat diakses dan dialihkan ke laman mercusuar uzone.id.
Melansir Antara, motif peretasan tersebut karena pelaku tidak puas dengan tarif harga internet yang ditetapkan oleh Telkomsel. Hacker anonim itu menuliskan pesan bahwa harga kuota internet dari operator telekomunikasi tersebut dinilai terlalu mahal.
2. Hacker Rakyat Indonesia Meretas Situs KPAI Bali 2019
Hacker yang mengatasnamakan diri sebagai Rakyat Indonesia meretas situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bali pada September 2019. Aksi peretasan tersebut terjadi setelah kasus kekerasan pada demonstran mahasiswa yang menolak Revisi Undang-Undang KPK.
Menyusul peretasan tersebut, halaman website KPAI manjadi rusak dan tertera pesan-pesan protes terkait kebijakan pemerintah merevisi UU KPK dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum kepolisian kepada mahasiswa yang sedang demo. Akibatnya, layanan pengaduan online di KPAI Bali sempat terganggu selama beberapa hari.
3. Hacker ShinnyHunters Meretas 10 Perusahaan E-Commerce 2020
Di tahun 2020, kelompok peretas yang bernama ShinnyHunters berhasil membobol keamanan 10 perusahaan e-commerce di dunia. Dua dari sepuluh perusahaan yang diretas merupakan e-commerce besar dari Indonesia, yaitu Tokopedia dan Bhinneka.
Aksi tersebut menyebabkan lebih dari 1,2 juta data pengguna Indonesia bocor dan diperjual-belikan di forum dark web.
4. Hacker Clan_X7 Meretas Situs KPU 2021
Hacker Clan_X7 sempat menghebohkan publik akibat meretas website Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur pada Agustus 2021. Akibat peretasan tersebut, website www.jakartatimur.kpu.go.id menjadi tidak bisa diakses selama beberapa jam.
Selama diretas, website tersebut menunjukkan tampilan karakter animasi membawa bendera merah putih dengan tulisan dalam gambar "Indonesia 17 Agustus 2021."
Editor: Iswara N Raditya