Menuju konten utama

Daftar Film Joko Anwar & Genre: Terbaru Pengepungan Bukit Duri

Berikut adalah daftar lengkap film-film garapan Joko Anwar, lengkap dengan genre yang diusung di masing-masing karya.

Daftar Film Joko Anwar & Genre: Terbaru Pengepungan Bukit Duri
Sutradara Film Joko Anwar berpose saat menghadiri acara Pengumuman Nominasi Festival Film Indonesia 2019 di Jakarta, Selasa (12/11/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd.

tirto.id - Joko Anwar adalah salah satu sosok paling berpengaruh dalam industri perfilman Indonesia, baik sebagai penulis skenario maupun sutradara. Karya-karyanya menuai apresiasi dari kalangan publik maupun pemerhati film profesional.

Sepanjang kariernya, Joko Anwar telah menunjukkan keberanian dalam menjelajahi berbagai genre, mulai dari komedi, aksi, thriller, horor, hingga tema-tema bernuansa religius dan politik-sosial.

Ia dikenal sebagai sineas yang konsisten menghadirkan film-film yang penuh makna, jauh dari kesan roman picisan, efek kejut murahan, maupun strategi promosi berlebihan yang kerap mengaburkan substansi karya.

Sementara ciri khas filmnya terletak pada narasi yang dalam, skenario yang kuat, pesan sosial yang mengena, serta pendekatan visual yang estetis dan mendalam.

Nama Joko Anwar mulai menarik perhatian publik ketika ia dipercaya berkolaborasi dengan Nia Dinata untuk menulis naskah film Arisan!, yang dirilis pada 10 Desember 2003. Film ini mendulang kesuksesan besar di tanah air.

Karier Joko Anwar di dunia sineas semakin meroket melalui debut penyutradaraannya dalam film Janji Joni, yang tayang perdana pada 27 April 2005.

Di tahun 2025, Joko Anwar kembali memperkaya lanskap perfilman Indonesia melalui karya terbarunya Pengepungan Bukit Duri. Film bergenre drama-thriller ini mengangkat isu-isu politik-sosial-pendidikan yang lekat dengan kondisi Indonesia saat ini.

Dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 April 2025, film Pengepungan Bukit Duri tidak hanya menyuguhkan aksi menegangkan, tetapi juga mengajak penonton merenungkan arah masa depan bangsa jika permasalahan mendasar tersebut terus diabaikan.

Filmografi Joko Anwar selama dua dekade terakhir telah mencerminkan konsistensi dan evolusinya sebagai seorang sineas yang terus mendorong batas. Berikut adalah daftar lengkap film-film garapannya, lengkap dengan genre yang diusung di masing-masing karya.

Daftar Film Joko Anwar dan Genrenya

Pria kelahiran 3 Januari 1976 di Medan, Sumatera Utara ini telah melahirkan banyak karya luar biasa sepanjang perjalanan kariernya di industri perfilman tanah air.

Berikut adalah daftar film yang pernah disutradarai dan/atau ditulis oleh Joko Anwar, beserta genre utama yang diusung masing-masing karya:

1. Arisan! (2003)

Genre: Drama, Satire

Debut Joko Anwar sebagai penulis naskah film layar perak ini menceritakan tentang kegiatan sosial “arisan” yang dijadikan wadah bagi tokoh-tokohnya untuk saling unjuk kemapanan hidup, menunjukkan kebahagiaan semu, dan bergosip.

Dibalik kesuksesannya, film ini sempat menuai pro-kontra sebab menyinggung isu LGBT dan memasukkan adegan ciuman antar pria pada adegan akhirnya.

2. Janji Joni (2005)

Genre: Komedi, Romantis

Debut penyutradaraan Joko Anwar ini mengisahkan seorang pengantar rol film yang harus menghadapi berbagai rintangan demi menunaikan tugasnya. Film ini ringan, segar, dan penuh semangat optimisme khas anak muda.

Film ini berhasil memasukkan nama Joko Anwar dalam daftar nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2005.

3. Kala / Dead Time: Kala (2007)

Genre: Thriller, Neo-noir, Misteri

Film ini mengukuhkan Joko sebagai sineas visioner, dengan atmosfer kelam dan alur penuh teka-teki yang menyelami sisi gelap kekuasaan dan sejarah politik sebuah negara.

FIlm ini menggunakan sejarah kerajaan Indonesia sebagai latar cerita pencarian harta karun nusantara. Proses pencarian harta tersebut melibatkan pembunuhan keji dan pengejaran yang mencekam.

Melalui Kala, Joko Anwar berhasil mengukuhkan kedudukannya dalam dunia perfilman global. Film ini diputar di lebih dari 30 festival dunia dan menyabet penghargaan bergengsi seperti Best Film di Berlin Asia Hotshot Film Festival dan Jury Prize di New York Asian Film Festival.

4. Quickie Express (2007)

Genre: Komedi, Romantis

Naskah film Quicky Express di tulis oleh Joko Anwar dan disutradarai oleh Dimas Jayadiningrat. Tiga pria muda mencoba peruntungan sebagai gigolo profesional. Di balik komedinya, film ini menyindir realitas ekonomi, maskulinitas, dan cinta yang tak terduga.

5. Fiksi (2008)

Genre: Drama, Thriller Psikologis

Dalam film ini, Joko Anwar berperan sebagai penulis naskah. Fiksi menceritakan seorang perempuan muda pindah ke rumah kos dan perlahan membenamkan dirinya ke dalam kehidupan para penghuninya. Namun, realitas dan fiksi mulai bercampur saat rahasia masa lalunya terungkap.

6. Pintu Terlarang (2009)

Genre: Thriller Psikologis, Horor

Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Sekar Ayu Asmara. Mengangkat tema trauma dan delusi, film ini mengguncang penonton dengan plot twist yang mengejutkan. Visualnya pun dipuji karena kekuatan simbolik dan nuansa yang mengganggu.

7. Modus Anomali / Ritual (2012)

Genre: Thriller, Misteri

Film berbahasa Inggris ini mengangkat kisah seorang pria bernama John Evans yang terbangun di hutan tanpa ingatan.

Usahanya dalam menemukan ingatannya kembali justru membuatnya semakin bingung dan ketakutan. Namun, perlahan potongan-potongan puzzle berhasil ditemukan, dan perlahan ia berhasil mengungkap kebenaran mengerikan.

8. A Copy of My Mind (2015)

Genre: Drama, Romantis, Politik-Sosial

Film drama romantis berlatar Jakarta ini mengisahkan kisah cinta seorang pegawai salon kecantikan, dan Alek, penerjemah teks DVD bajakan, di tengah hiruk-pikuk Jakarta.

Kisah cinta mereka menjadi rumit ketika Sari secara tidak sengaja membawa pulang salinan DVD milik seorang tahanan politik yang berisi rekaman korupsi pejabat tinggi. Tanpa disadari, mereka terseret dalam konflik yang jauh lebih besar dari diri mereka sendiri.

Melalui pendekatan yang intim dan realis, Joko Anwar menyuguhkan potret cinta, keberanian, dan perjuangan hidup dalam bayang-bayang sistem yang timpang dan penuh intrik.

Apiknya film ini mampu membawa Joko ke festival-festival film internasional, termasuk Venice dan Toronto.

9. Pengabdi Setan / Satan’s Slaves (2017)

Genre: Horor

Pengabdi Setan merupakan proyek penggarapan ulang (remake) film horor klasik Indonesia dengan judul yang sama yang tayang pada tahun 1980.

Film ini menjadi hit besar, karena menyuguhkan pendekatan horor yang berkelas. Teror mencekam begitu terasa tanpa jumpscare berlebihan. Terlebih lagi, cerita ini dibalut dengan latar drama keluarga yang kuat.

Kesuksesan film Pengabdi Setan ini menjadi jalan pembuka bagi semesta horor Joko Anwar.

10. Gundala (2019)

Genre: Aksi, Superhero

Sebagai pembuka Jagat Sinema Bumilangit, Gundala menandai langkah Joko ke dalam genre superhero, dengan gaya visual gelap dan narasi yang penuh kritik sosial.

Film ini berdasarkan pada cerita karakter pahlawan super Indonesia yang diciptakan oleh Harya Suraminata pada tahun 1969.

11. Perempuan Tanah Jahanam / Impetigore (2019)

Genre: Horor, Thriller, Misteri

Film ini menggabungkan mitos lokal, budaya desa, dan horor psikologis, menghasilkan atmosfer yang intens dan menakutkan.

Cerita berpusat pada seorang gadis yang menemukan sejarah kelam keluarganya, yang membuat kampung halamannya mendapatkan kutukan. Ia tanpa sengaja kembali ke lingkaran tersebut.

Visualnya yang tajam dan naskahnya yang apik membuat film Perempuan Tanah Jahanam lolos sebagai perwakilan Indonesia untuk Sudance Film Festival 2020 .

12. Ratu Ilmu Hitam (2019)

Genre: Horor, Thriller

Ratu Ilmu Hitam disutradarai oleh Kimo Stamboel dan ditulis oleh Joko Anwar, merupakan reinterpretasi dari film klasik berjudul sama tahun 1981.

Kisahnya bermula ketika Hanif (Ario Bayu) mengajak istrinya, Nadya (Hannah Al Rashid), beserta ketiga anak mereka mengunjungi panti asuhan tempat Hanif dibesarkan, untuk menjenguk pengasuh lama mereka, Pak Bandi (Yayu Unru), yang sedang sakit keras.

Dua sahabat Hanif semasa di panti, Anton (Tanta Ginting) dan Jefri (Miller Khan), juga datang bersama istri masing-masing.

Kunjungan yang awalnya dimaksudkan sebagai reuni hangat berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka mulai mengalami berbagai teror supranatural.

13. Pengabdi Setan 2: Communion / Satan's Slaves 2: Communion (2022)

Genre: Horor

Pengabdi Setan 2: Communion merupakan kelanjutan dari Pengabdi Setan (2019). Film ini memperluas mitologi horor yang telah dibangun sebelumnya, dengan latar belakang mencekam di sebuah rumah susun terpencil.

14. Sri Asih (2022)

Genre: Aksi

Kembali berperan sebagai penulis naskah, Joko Anwar mengisahkan Alana, seorang perempuan dengan kekuatan luar biasa, yang harus menerima takdirnya sebagai Sri Asih, pahlawan yang ditakdirkan menjaga keseimbangan dunia.

Sri Asih menjadi film superhero perempuan pertama dari Jagat Bumilangit.

15.The Vow / Perjanjian Gaib (2023)

Genre: Horor

Dalam film ini, Joko Anwar sebagai penulis naskah berkerja sama dnegan Hadrah Daeng Ratu untuk menciptakan cerita sepasang suami istri yang melakukan perjanjian dengan kekuatan gaib demi mendapatkan anak.

Namun, kebahagiaan mereka berubah menjadi kutukan ketika janji itu ditagih.

16. Siksa Kubur (2024)

Genre: Hohor, Thriller, Psikologis

Siksa Kuburbukan sekadar horor konvensional, melainkan eksplorasi mendalam tentang iman, rasa bersalah, dan ketakutan paling mendasar dalam diri manusia: apa yang menanti setelah kematian.

Film ini mengikuti tokoh utama, Sita, seorang perempuan ateis yang diliputi dendam mendalam dan keinginan untuk membuktikan ada tidaknya siksaan kubur setelah mati.

Dalam usahanya mencari jawaban, Sita terjerumus ke dalam pengalaman-pengalaman ganjil yang membaurkan batas antara dunia nyata dan akhirat.

Ketegangan batin dan teror supranatural perlahan mengungkap masa lalunya yang kelam, serta konsekuensi dari keyakinan yang ia pilih.

17. Pengepungan Bukit Duri (2025)

Genre: Drama, Thriller, Politik-Sosial

Film terbaru Joko Anwar ini menyuguhkan potret keras kehidupan masyarakat urban, dengan isu-isu pendidikan, ketimpangan sosial, dan kebijakan publik sebagai fokus utama. Dirilis pada 17 April 2025, film ini diharapkan menjadi refleksi penting atas arah bangsa ke depan.

Itulah sederet karya film yang ditulis dan/atau disutradarai oleh Joko Anwar. Selain film, Joko Anwar juga terlibat dalam berbagai projek besar lainnya, seperti serial Nightmares and Daydreams yang tayang di Netflix pada 2024.

Baca juga artikel terkait FILM atau tulisan lainnya dari Febriyani Suryaningrum

tirto.id - Film
Kontributor: Febriyani Suryaningrum
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Fitra Firdaus