tirto.id - Contoh soal hikayat kelas 10 beserta jawabannya bisa dipelajari oleh murid untuk bersiap menghadapi ulangan dan ujian serta meningkatkan pemahaman. Teks hikayat merupakan salah satu materi Bahasa Indonesia kelas 10 Kurikulum Merdeka semester 1.
Hikayat adalah karya sastra lama yang ditulis dalam bahasa Melayu. Hikayat berasal dari kata bahasa Arab “haka” yang berarti menceritakan, menirukan, menertawakan, berkata, menyerupai, dan melukiskan. Sebagian besar kandungan cerita hikayat berisi kehidupan istana yang lekat dengan unsur rekaan dan lazimnya berbentuk prosa panjang.
Hikayat termasuk dalam kelompok karya sastra berupa prosa. Prosa berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat tersebut.
Penulisan hikayat identik dengan kata-kata arkais, kata yang sudah tidak lazim digunakan pada masa kini. Inilah salah satu pembeda khas antara hikayat dan cerita pendek populer.
Contoh kata-kata arkais yang kerap hadir dalam teks hikayat ialah syahdan, sebermula, hubaya-hubaya, hatta, apatah, sahaja, dan berjaya.
Siswa kelas 10 dikenalkan dengan berbagai jenis teks kebahasaan melalui materi Bahasa Indonesia. Selain teks hikayat, materi Bahasa Indonesia kelas 10 juga mencakup bahasan tentang teks observasi, komik, biografi, puisi, dan sebagainya.
Peserta didik kelas 10 dapat mematangkan pemahaman terhadap materi hikayat dengan mempelajari contoh soal. Guru juga dapat memanfaatkan contoh soal sebagai referensi dalam membuat materi ujian PTS/UTS maupun PAS/UAS.
Ada beberapa judul hikayat yang menjadi teks bacaan dalam materi Bahasa Indonesia di kelas 10. Dari sejumlah teks hikayat itu, terdapat beberapa soal yang bisa menjadi bahan latihan siswa.
Soal Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak
Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak masuk jadi materi Bahasa Indonesia kelas 10 Kurikulum Merdeka. Berikut sejumlah soal hikayat Sai-jaan dan Ikan Todak beserta jawabannya:
1. "Siang-malam ia bersama di di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan." Berdasarkan penggalan cerita pada Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak tersebut, apa sifat Datu Mabrur yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca?
Jawaban: Sifat Datu Mabrur yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca dari kutipan teks di atas adalah sifat gigih dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan yang ingin diraih. Hal tersebut terlihat dari penggambaran suasana yang tidak menyenangkan, tetapi tetap dilalui oleh Datu Mabrur.
2. Berdasarkan cerita hikayat, Bagaimana perasaan Ikan Todak saat muncul ke permukaan dan memperkenalkan dirinya kepada Datu mabrur?
Jawaban: Ikan Todak merasa marah karena dirinya terluka. Ia juga merasa malu karena kalah dalam pertempuran. Ia merasa takut karena berhasil dikalahkan oleh Datu Mabrur.
3. Apakah kalian setuju dengan sikap Raja Ikan Todak yang menyerang Datu Mabrur?
Jawaban: Tidak setuju. Alasannya karena Raja Ikan Todak harus melindungi rakyatnya dari segala ancaman dan gangguan termasuk Datu Mabrur yang telah membuat mereka terganggu. Saya tidak setuju karena sebaiknya Datu Mabrur tidak sengaja mengganggu mereka. Sebaiknya, Raja Ikan Todak bertanya terlebih dahulu kepada Datu Mabrur.
4. Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar atau salah.
- a. Datu Mabrur ingin memiliki pulau yang dapat ia tinggali dan kuasai
- b. Datu Mabrur dapat mengatasi serangan Ikan Todak
- c. Ikan Todak menyerang Datu Mabrur karena telah sengaja menyakiti pasukannya
- d. Sa-ijaan berarti saling membantu.
- e. Proses munculnya daratan baru dari dasar laut terjadi sejak tengah malam hingga pagi hari.
Jawaban: a. Salah; b. Benar; c. Salah; d. Benar; e. Benar
5. Bagaimana hubungan pesan moral yang disampaikan dengan kondisi masyarakat pada saat ini?
Jawaban: Pesan moral dalam hikayat di atas adalah pentingnya bekerja sama dan saling membantu. Prinsip pentingnya bekerja sama dan saling membantu itu juga masih berlaku hingga saat ini.
Contoh Soal Hikayat Si Miskin Kelas 10
Teks Hikayat Si Miskin masuk pula di dalam materi Bahasa Indonesia Kelas 10. Berikut ini contoh soal Hikayat Si Miskin beserta jawabannya:
1. Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasannya!
Jawaban: Tidak. Tokoh utama yang biasanya dijadikan judul dalam teks hikayat memiliki porsi yang lebih banyak.
2. Adakah keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka me nyelesai kan masalah? Mengapa?
Jawaban: Terdapat keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan masalah. Setiap tokoh di dalam cerita akan menyelesaikan masalah sesuai dengan karakternya. Cara tokoh yang penyabar dan pemarah dalam menyelesaikan masalah tentu berbeda.
3. Dalam cerita Hikayat Si Miskin, apa yang akan terjadi jika si Miskin tidak jujur menyampaikan pada istrinya bahwa mempelam yang didapatnya kali pertama dari pasar? Apakah hal tersebut akan memengaruhi jalannya cerita?
Jawaban: Istri si Miskin tidak akan membujuk kembali suaminya agar pergi ke istana dan meminta mempelam kepada raja. Cerita tentu akan berubah jika hal tersebut terjadi.
4. Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang menolak mempelam yang dibawa oleh suaminya dari pasar Mengapa?
Jawaban: Tidak setuju karena hal itu akan menunjukkan sikap egois istri si Miskin. Atau, alternatif jawaban yang lain adalah, setuju karena ia harus menguji rasa sayang suaminya terhadap dirinya dan kandungannya.
5. Jika kalian menjadi si Miskin apakah kalian akan melakukan hal yang sama saat diminta oleh istrinya meminta mempelam Raja? Jelaskan alasannya!
Jawaban: Ya, karena hal tersebut menunjukkan kasih sayang terhadap istri dan buah hati yang dikandung. Atau, alternatif jawaban yang lain adalah: tidak, karena hal itu akan menimbulkan masalah.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Addi M Idhom