Menuju konten utama

Rantai Makanan di Sawah, Contoh, dan Penjelasannya

Rantai makanan di sawah memiliki tingkatan produsen, konsumen, dan diakhiri dengan pengurai. Simak contoh rantai makanan di sawah agar lebih memahami.

Rantai Makanan di Sawah, Contoh, dan Penjelasannya
Ilustrasi menanam padi. Rantai makanan di sawah dimulai dari dimakannya tumbuhan padi oleh hewan herbivora.. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

tirto.id - Sebuah ekosistem tidak bisa dilepaskan dari keberadaan rantai makanan. Bagaimana bentuk rantai makanan di sawah?

Rantai makanan dalam suatu ekosistem akan membentuk jaring makanan dan saling terkait satu dengan lainnya. Semakin beragam rantai makanan maka bertambah besar jaring makanan sehingga ekosistem pun stabil.

Tidak terkecuali di ekosistem sawah, rantai makanan bisa melibatkan berbagai spesies. Setiap spesies akan memiliki tingkatannya sendiri.

Pengertian Rantai Makanan di Sawah dan Penjelasannya

Mengutip Modul IPA: Bumiku Semakin Tua (2017) terbitan Kemdikbud, definisi rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup melalui urutan tertentu.

Rantai makanan bisa terjadi pada ekosistem mana pun. Jika yang dipelajari adalah ekosistem sawah, rantai makanan mengikuti spesies yang saling berinteraksi di sana.

Ada tingkatan rantai makanan yang disebut tingkat tropik. Tingkat tropik pertama dinamakan produsen, berupa tumbuhan hijau yang bisa memproduksi makanan sendiri.

Tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen tingkat 1). Tingkatan ini ditempati hewan pemakan tumbuhan (herbivora) seperti sapi, kambing, kerbau, dan lainnya.

Tingkat tropik ketiga sering disebut konsumen sekunder atau konsumen tingkat 2. Posisi ini diisi hewan pemakan daging (karnivora) seperti singa, harimau, serigala, dan lainnya.

Selanjutnya pada tingkat tropik terakhir atau tertinggi adalah konsumen puncak. Posisi ini ditempati makhluk hidup yang memakan segala jenis makanan (omnivora). Manusia dan beberapa makhluk hidup lain ada di tingkatan ini.

Peran Rantai Makanan di Sawah dan Urutan yang Benar

Peran rantai makanan penting bagi keseimbangan dan kelestarian suatu ekosistem alam. Pasalnya, proses yang terjadi dalam rantai makanan bisa saja siklus yang terus berulang.

Rantai makanan di sawah juga memiliki tingkatannya. Ada yang menjadi produsen, konsumen, dan poengurai.

Keong sawah konsumen tingkat berapa? Keong sebagai pemakan padi, berada di konsumen tingkat I. Dalam ekosistem sawah, ular berperan sebagai konsumen tingkat II jika memakan keong. Kalau ular dimakan elang, maka elang berperan sebagai konsumen tingkat III dan begitu seterusnya.

Saat semua makhluk hidup di dalam rantai makanan mati, selanjutnya yang berperan adalah pengurai. Pengurai, seperti jamur, bakteri, dan cacing, memiliki fungsi membusukkan semua jasad makhluk hidup yang mati.

Pembusukan akan menghasilkan unsur hara. Adapun unsur hara sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk hidup di tanah. Alhasil sebuah rantai kanan seperti siklus yang akan berulang meskipun spesies pada rantai makanan berbeda-beda.

Dari contoh tersebut urutan rantai makanan di sawah yang benar adalah padi - keong - ular - elang - pengurai. Jika dibuat bagan, maka bentuk rantai makanan di sawah tersebut seperti ini:

Padi (P) - keong (Konsumen I) - ular (Konsumen II) - elang (Konsumen III).Contoh ini bisa berubah tergantung spesies yang akan dimakan atau memakannya.

Kendati demikian, mengutip Modul IPA Kelas VII (2020) dari Kemdikbud, rantai makanan tidak selalu dimulai dari tumbuhan. Rantai makanan bisa dimulai dari detritus (makanan sisa) sebagai urutan pertamanya.

Contoh rantai makanan detritus yaitu serpihan dedaunan yang dimakan cacing tanah. Lalu, cacing tanah dimakan bebek. Selanjutnya bebek dikonsumsi oleh manusia.

Menukil sebuah kajian dalam Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia (Vol. 5, No. 1, 1999), ekosistem pertanian termasuk sistem yang rumit dan dinamis. Karena itu, ia sangat rentan mengalami berbagai perubahan.

Setiap tindakan yang diterapkan pada satu komponen ekosistem pertanian, akan dengan mudah memengaruhi komponen lain. Efek berantai tersebut bisa mengubah kinerja ekosistem.

Sebagai contoh, mengutip Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan (Vol. 1, No. 2, 2014), ledakan hama makin sering menghantam areal persawahan padi di Jawa selama dekade awal Abad 21. Ledakan hama penyakit yang telah merusak banyak tanaman padi itu seperti serangan wereng coklat dan penyakit blas (Pyricularia oryzae).

Salah satu penyebabnya adalah penggunaan pestisida pada pertanian padi dalam intensitas tinggi. Pemakaian pestisida telah membunuh musuh alami serangga dalam rantai makanan, kematian mikroba endofit, kerusakan keanekaragaman hayati mikroflora dan mesofauna, dan rusaknya jaring makanan yang kompleks di sawah.

Di sisi lain, tahap penguraian tidak maksimal karena semakin sedikitnya jerami dan bahan organik lainnya (seperti pupuk kandang) yang membentuk unsur hara di sawah. Faktanya, bahan-bahan organik itu tidak hanya menjadi sumber hara, tetapi juga bisa menjaga kompleksitas jaring-jaring makanan di sawah.

10 Contoh Rantai Makanan di Sawah

Dalam ekosistem sawah, rantai makanan dapat terlihat pada kehidupan di sekitarnya. Rantai makanan di sawah bermula dari tumbuhan berupa padi dan detritus, berlanjut dimakan hewan-hewan yang berinteraksi di dalam ekosistem itu, dan diakhiri oleh peran pengurai.

Berikut Contoh rantai makanan di sawah empat tingkat terdiri dari produsen (P), konsumen I (KI), konsumen II (K II), dan konsumen III (K III) yaitu:

  • Padi → belalang → katak → ular sawah
  • Padi → wereng → laba-laba → burung emprit
  • Padi → keong → bebek → manusia
  • Padi → siput → Bebek → Manusia
  • Padi → tikus → burung hantu → elang
  • Padi → serangga Sawah → Laba-laba → Katak
  • Padi → ulat → bebek → musang
  • Padi → tikus → ular → burung elang
  • Padi → belalang → burung kutilang → elang
  • Padi → ulat → katak → ular sawah

Baca juga artikel terkait RANTAI MAKANAN atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar