Menuju konten utama
Seri Pesepakbola Muslim

Cinta Adem Ljajic di Tengah Dilema Agama vs Negara

Adem Ljajic merupakan salah satu pesepakbola muslim Timnas Serbia yang sempat memantik kontroversi atas agama dan negaranya.

Cinta Adem Ljajic di Tengah Dilema Agama vs Negara
Pesepakbola muslim gelandang Timnas Serbia, Adem Ljajic. AP/Antonio Calanni

tirto.id - Adem Ljajic merupakan pesepakbola muslim penghuni skuad Timnas Serbia. Eks gelandang AS Roma ini sempat mengalami dilema antara kecintaannya terhadap negara dan agama, yakni Islam, yang merupakan minoritas di Serbia.

Ljajic lahir tanggal 29 September 1991 di Novi Pazar, saat itu termasuk wilayah Republik Federal Sosialis Yugoslavia yang kemudian beralih rupa menjadi Serbia setelah kawasan di Balkan ini terpecah-belah.

Ia tumbuh di kota terpencil yang menjadi salah satu pusat komunitas Islam. Umat muslimin merupakan golongan minoritas di Serbia. Hal ini tentu tidak terlalu menyenangkan, begitu pula yang dialami oleh Adem Ljajic.

Sejak belia, ia meraskan pemerintahan Serbia kerap berlaku tidak adil terhadap masyarakat muslim. Dilema pun menjangkiti Ljajic karena ia sangat mencintai agamanya, yakni Islam, sekaligus tanah airnya, Serbia.

Kontroversi Lagu Kebangsaan

Pada Mei 2012, Serbia melakoni laga uji coba kontra Spanyol di St. Gallen, Swiss. Adem Ljajic saat itu kedapatan tidak menyanyikan lagu kebangsaan Serbia yang memang kental dengan nuansa Ortodoks.

Akibatnya, pelatih Timnas Serbia saat itu, Sinisa Mihajlovic, langsung menyuruh Adem Ljajic pulang. Sang gelandang dihuku karena dinilai tidak menghormati kode etik untuk menyanyikan lagu kebangsaan.

Adem Ljajic punya pembelaan kendati ia akhirnya meminta maaf untuk itu. Ia enggan melafalkan lagu kebangsaan Serbia karena tidak sesuai dengan keyakinan yang dianutnya, yakni Islam.

Bagi Adem Ljajic, itu adalah haknya. Namun, ia juga sangat mencintai Serbia sebagai negara dan tanah airnya. Kecintaan itu selalu ia tunjukkan dengan mempersembahkan yang terbaik di di lapangan hijau.

“Saya minta maaf. Saya cinta Serbia tapi saya juga harus menghormati kepercayaan saya," kata gelandang yang pernah memperkuat Partizan, Fiorentina, AS Roma, Inter Milan, Torino, dan kini bermain untuk Besiktas ini, dikutip dari The Bridge.

"Saya selalu ingin bermain untuk Serbia. Pelatih selalu meminta saya ikut bernyanyi. Tapi jika Anda tidak bisa menghormati diri sendiri, tak seorang pun yang akan menghormati Anda,” imbuh Ljajic.

Ljajic Dicerca, Ljajic Dibela

Tidak sedikit warga Serbia yang mencerca sikap Adem Ljajic lantaran enggan turut mengumandangkan lagu kebangsaan. Namun, cukup banyak pula yang membelanya, terutama dari umat muslim di tanah Balkan.

Salah satunya adalah komunitas muslim yang cukup besar di kawasan Balkan, yakni The Bosniaks Cultural Community.

Mereka menilai apa yang dilakukan Sinisa Mihajlovic terhadap Adem Ljajic merupakan bentuk diskriminasi terhadap warga muslim di Serbia.

The Bosniaks Cultural Community menyatakan bahwa persoalan agama atau keyakinan tidak dapat diganggu-gugat atau ditawar dengan apa pun.

Tindakan diskriminasi dari pelatih [Mihajlovic] seolah menegaskan bahwa Bosniaks [orang Islam di Balkan] tidak pantas mendapatkan tempat di tim nasional selain membuang identitas asli mereka," tukas komunitas tersebut dalam pernyataannya, dilansir Balkan Insight.

"Ljajic dipaksa untuk menyanyikan lagu kebangsaan yang isinya hanya diadaptasi dari orang-orang asli Serbia dan masyarakat yang beragama Ortodoks,” lanjut mereka.

Sinisa Mihajlovic -yang juga membesut Adem Ljajic saat menukangi Fiorentina- akhirnya tidak lagi menjadi pelatih Timnas Serbia pada 2013. Jalan bagi Ljajic kembali ke tim nasional pun terbuka.

Ljubinko Drulovic sebagai pelatih caretaker kembali memanggil Adem Ljajic ke Timnas Serbia. Drulovic tidak memusingkan kontroversi yang pernah terjadi sebelumnya.

“Sama seperti yang lain, Ljajic akan mendapatkan kesempatan karena menurut saya ia pemain yang luar biasa," tandas Drulovic kepada The Irish Time.

"Kita harus mengubah sikap dan mengerti bahwa sifat patriotisme yang terbaik ditunjukkan melalui perjuangan di lapangan untuk bisa membawa Serbia meraih kemenangan,” tambahnya.

Adem Ljajic masih menjadi andalan Timnas Serbia hingga kini dengan mengemas 45 caps dan 9 gol.

Gelandang berusia 28 tahun ini juga turut dalam skuad Serbia dalam perebutan tiket ke putaran final Piala Eropa atau EURO 2020 yang akhirnya ditunda karena terdampak pandemi Corona (COVID-19).

Baca juga artikel terkait SERI PESEPAKBOLA MUSLIM atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya