Menuju konten utama

Cek Harga Pangan di Lampung, Jokowi: Cabai Terlalu Murah

Saat meninjau pasar, Jokowi menilai, harga pangan di lokasi murah. Ia mencontohkan harga telur dan cabai yang terjangkau.

Cek Harga Pangan di Lampung, Jokowi: Cabai Terlalu Murah
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan UKP Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono (ketiga kanan) mengunjungi Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (13/4/2023).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Pasar Natar di tengah rencana peninjauan jalan di Lampung, Jumat (5/5/2023). Saat meninjau pasar, Jokowi menilai, harga pangan di lokasi murah. Ia mencontohkan harga telur dan cabai yang terjangkau.

"Pertama tadi saya cek telur, harganya sangat bagus, bagus sekali, 27, 26 ribu (Rupiah). Cabai sangat murah, bukan murah, sangat murah, terlau murah sekali harga cabai itu. Bawang merah juga harganya baik, bawang putih juga baik, Rp30 ribu," ungkap Jokowi saat memberikan keterangan.

Jokowi mengatakan, pengendalian harga pangan hanya bisa dilakukan jika pasokan melimpah. Ia meyakini pasokan produksi melimpah akan membuat harga pangan turun sehingga pasokan tidak boleh kurang.

Di sisi lain, Jokowi mengingatkan urgensi infrastruktur yang mempengaruhi harga pangan.

"Pentingnya infrastruktur jalan dalam rangka menurunkan biaya logistik untuk pengangkut harga-harga yang ada di pasar-pasar ini," kata Jokowi.

Jokowi mengaku, biaya logistik berkorelasi dengan infrastruktur. Pemerintah akan segera memperbaiki jalan jika ada kerusakan dan pemerintah daerah tidak bisa memperbaiki.

"Secepat-cepatnya dimulai yang rusak, yang kira-kira provinsi tidak memiliki kemampuan, kemudian kabupaten tidak memiliki kemampuan, ya akan diambil alih oleh kementerian PU, utamanya yang jalannya rusak parah. Clear?" kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait HARGA CABAI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang