tirto.id - Kesehatan organ reproduksi wanita perlu dijaga agar dapat terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Faktanya ada beberapa penyakit organ reproduksi yang sebetulnya bisa dicegah dengan penerapan gaya hidup sehat.
Menurut Britannica, organ reproduksi sendiri adalah sistem organ yang digunakan manusia untuk bereproduksi dan melahirkan keturunan hidup. Sistem reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu eksternal dan internal.
Alat reproduksi wanita di bagian eksternal meliputi vulva, mons pubis, labia klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Sedangkan alat reproduksi wanita di bagian internal meliputi ovarium, vagina, Rahim, serviks, dan tuba falopi.
Organ reproduksi wanita dikatakan sehat jika memiliki anatomi serta produksi hormon reproduksi yang normal sehingga siklus menstruasi lancar.
Apabila organ-organ tersebut terjangkit penyakit, tentu akan mengganggu fungsi utamanya. Selain itu, sebagian penyakit yang berkaitan dengan organ reproduksi juga bisa menyebar ke organ lain dan memicu komplikasi serius.
Jenis Penyakit yang Dapat Menyerang Organ Reproduksi
Dilansir laman Des Moines University, ada beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi wanita. Biasanya penyakit-penyakit tersebut dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Berikut daftar jenis penyakit yang bisa terjadi organ reproduksi:
1. Endometriosis
Penyakit ini terjadi jika endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Edometriosis menyebabkan endometrium tumbuh di bagian ovarium, lapisan dalam perut, usus, vagina, atau saluran kemih.
Endometrium merupakan lapisan dinding rahim yang mengelupas setiap siklus menstruasi terjadi. Gejala dari endometriosis adalah keluhan nyeri, terutama saat siklus menstruasi berlangsung.
2. Radang Panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID)
Radang panggul merupakan infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti serviks, rahim, dan ovarium. Penyakit ini kerap menyerang wanita usia 15-25 tahun yang aktif berhubungan seksual. Gejala dari penyakit ini adalah nyeri di panggul atau perut bagian bawah.
3. Prolaps Rahim
Kondisi dimana organ panggul perempuan mengalami penurunan melalui vagina akibat lemahnya struktur penyokong dasar panggul.
Gejala yang muncul di antaranya gangguan berkemih yang tidak lampias, saluran cerna yang kurang baik, keluhan terkait fungsi vagina untuk melakukan aktivitas seksual, dan vagina terasa berat dan posisi duduk yang tidak nyaman.
4. Kanker ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang muncul di jaringan indung telur. Kanker ovarium banyak dialami saat wanita pascamenopause.
Dilansir lamanlivescience.com,penyebab kanker ini hingga saat ini masih belum dapat dipastikan.
Gejala yang umum dialami oleh wanita adalah sakit perut, perut membesar, kembung, sakit saat berhubungan seksual, menstruasi bermasalah.
5. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ada berbagai penyakit menular seksual (PMS) yang bisa menyerang organ reproduksi, termasuk herpes genitlis, sifilis, kutil kelamin (HPV), dan trichomonas vaginalis.
Penyakit-penyakit tersebut dapat menyerang organ reproduksi eksternal wanita yang menyebabkan nyeri, luka, dan infeksi.
Cara Mencegah Penyakit Organ Reproduksi
Menjaga kesehatan organ reproduksi wanita dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini trmasuk menerapkan gaya hidup sehat seperti konsumsi makanan sehat, menjaga kesehatan organ intim, hingga menghindari aktivitas seksual yang berisiko.
Pengetahuan yang tepat terhadap organ reproduksi hingga cara menjaga kesehatannya dapat membuat wanita lebih bertanggung jawab terhadap segala risiko penyakit.
Dilansir dari Embry Women's Health, berikut cara terbaik menjaga kesehatan organ reproduksi:
1. Menghindari Rokok dan Alkohol
Baik rokok maupun alkohol dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis termasuk tingkat kesuburan pria dan wanita. Selain itu, merokok juga bisa mengganggu kesehatan rahim.
2. Menjaga Kebersihan
Pencegahan penyakit reproduksi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan organ reproduksi. Salah satunya adalah membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang.
Ini dilakukan agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi. Selain itu setelah buang air kecil bisa menggunakan tisu atau handuk untuk menyeka area vagina.
3. Hindari Seks Berisiko
Hindari perilaku seks berisiko seperti melakukan hubungan seks tanpa pengaman hingga berganti-ganti pasangan. Seks berisiko dapat meningkatkan kemungkinan terjangkit penyakit menular seksual (PMS).
Beberapa jenis PMS memiliki efek yang sangat berbahaya bagi sejumlah organ reproduksi, seperti merusak, memicu komplikasi, menyebabkan infertilitas, hingga kematian.
4. Konsumsi makanan sehat
Makanan sehat dan bergizi juga dapat membantu menjaga kesehatan organ reproduksi. Seperti mengkonsumsi makanan dengan minyak zaitun dapat mengurangi terjadinya PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome).
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Yonada Nancy