tirto.id - World Freedom Day atau Hari Kebebasan Sedunia diperingati setiap tanggal 9 November. Peringatan tersebut untuk mengenang peristiwa bersejarah komunisme di Eropa Tengah dan Timur.
Hari Kebebasan Sedunia ditetapkan sebagai peringatan federal pada tahun 2001 oleh Presiden George W. Bush.
Hari Kebebasan Sedunia merupakan hari yang penting akan peristiwa Sejarah runtuhnya Tembok Berlin di Jerman tanggal 9 November 1989. Satu tahun kemudian, wilayah Jerman bergabung menjadi satu wilayah.
Tembok Berlin sudah berdiri hamper 3 dekade, yang mana sebagai simbol fisik Perang Dingin dan telah membagi Berlin Barat yang demokratis dan Berlin Timur yang komunis.
Selain itu, Hari Kebebasan Sedunia juga menandai kebangkitan demokrasi dan kebebasan, serta jatuhnya komunisme di Eropa Timur dan Tengah.
Cara Memperingati Hari Kebebasan Sedunia 2023
Peringatan Hari Kebebasan Sedunia dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang berbagai masalah di dunia dan ikut berjuang untuk orang-orang yang membutuhkan.
Dilansir laman National Today, berikut ini cara-cara memperingati Hari Kebebasan Sedunia:
- Berpartisipasi dalam Kampanye Umum atau Rapat Umum
Ada banyak kelompok organisasi mahasiswa berkampanye dan melakukan unjuk rasa untuk menyuarakan kebebasan serta kemenangan atau komunisme. Anda bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
- Membaca Tokoh dan Peristiwa Sejarah
Salah satu tokoh penting dalam menjatuhkan praktik komunisme adalah Ronald Reagan. Membaca kisah perjuangan mereka dapat menambah pengetahuan dan semangat kemerdekaan terhadap negara.
- Paham Hak dan Kewajiban
Meski sudah terbebas dari penjajahan, penting untuk tahu arti sebenarnya dari kebebasan dan hak-hak diri sendiri.
Banyak orang tidak menyadari arti kebebasan dan hak-hak mereka dalam sistem hukum, sehingga penting untuk mengetahui hal tersebut.
Sejarah dan Latar Belakang Peringatan World Freedom Day
Peringatan Hari Kebebasan Sedunia dilatarbelakangi oleh runtuhnya Tembok Berlin pasca Perang Dunia II.
Tembok Berlin dibuat untuk mencegah perpindahan orang Berlin Timur ke Berlin Barat. Kala itu, Jerman terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat.
Wilayah Jerman Barat diduduki oleh Amerika, Inggris, dan Prancis, sedangkan wilayah Jerman Timur dikuasai Uni Soviet.
Pada tahun 1949, Jerman Timur menjadi mengumumkan kemerdekaan atas negaranya dan kota Berlin menjadi bagian dari Jerman Timur.
Sebuah tembok dibangun untuk mencegah migrasi penduduk Berlin Timur menuju Berlin Barat dan seluruh Eropa Barat. Perbedaan paham membuat kondisi kedua wilayah tersebut sangat berbeda.
Jerman Barat memiliki paham kapitalis, sehingga kondisi ekonomi berkembang pesat. Hal sebaliknya terjadi di Jerman Timur yang menganut paham komunisme.
Banyak warga Jerman Timur yang bermigrasi ke Jerman Barat, sehingga pada akhir 1960-an, Jerman Timur kehilangan hampir 3 juta penduduk.
Pemerintah Uni Soviet putus asa hingga mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk mengambil alih Jerman Barat, termasuk Berlin Barat.
Meski begitu, tetap banyak penduduk Berlin Timur yang berbondong-bondong untuk melewati tembok tersebut.
Pada tahun 1989, pembatas jalan di perbatasan Jerman Timur melemah, menyebabkan ribuan orang memanjat tembok serta menghancurkannya dengan pahat dan palu.
Hingga pada akhir tahun 1989 tepatnya pada 9 November 1989 tembok Berlin runtuh, dan Jerman menjadi satu wilayah lagi.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno