Menuju konten utama

Cara Merobohkan Sapi Kurban dengan Mudah Saat Idul Adha

Berikut ini cara merobohkan hewan kurban untuk disembelih pada saat hari Raya Idul Adha. 

Cara Merobohkan Sapi Kurban dengan Mudah Saat Idul Adha
Petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya memasang stiker keterangan sehat pada hewan sapi kurban di salah satu kandang milik pedagang di Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (19/6/2023). ANTARA FOTO/Auliya Rahman/tom.

tirto.id - Umat Islam Indonesia sebentar lagi akan merayakan Hari Idul Adha 2023 (10 Zulhijah 1444 H) pada Rabu, 28 Juni 2023 dan Kamis, 29 Juni 2023.

Idul Adha kerap disebut sebagai Hari Raya Kurban, sebab di waktu tersebut kaum muslim beberapa menyelenggarakan ibadah pemotongan hewan kurban.

Berkurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang memenuhi syarat tertentu pada Hari Raya Iduladha (10 Zulhijah) dan hari-hari tasyrik (11, 12, serta 13 Zulhijah).

Salah satu tujuan pelaksanaan pelaksanaan ibadah kurban, tidak lain ialah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Berkurban hukumnya sunah muakadah dalam Islam, begitu ditekankan untuk dilakukan kaum muslim terutama yang memiliki kelapangan harta. Nabi Muhammad Saw.

Semasa hidup tidak pernah meninggalkan ibadah kurban saban tahun semenjak disyariatkan hingga beliau wafat. Allah Swt. menganjurkan penyembelihan kurban dalam Surah Al-Kautsar ayat 1 – 3 sebagai berikut:

Sesungguhnya Kami telah memberimu [Nabi Muhammad] nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus [dari rahmat Allah],” (QS. Al-Kautsar [108]: 1-3).

Salah satu hewan ternak yang dapat dijadikan kurban adalah sapi. Seekor sapi dapat dikurbankan minimal untuk 7 orang sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Jabir Ra. sebagai berikut:

Nabi memerintahkan kepada kami berkurban seekor unta atau sapi untuk setiap 7 orang dari kami,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Cara Merobohkan Sapi Kurban dengan Mudah

Berbeda dengan kambing atau domba yang memiliki ukuran kecil, sapi mempunyai bobot bahkan hingga 1 ton. Maka dari itu, diperlukan jumlah orang dan tenaga yang kuat untuk menyembelih seekor sapi kurban. Di samping itu, teknik yang benar, salah satunya dalam merobohkan sapi harus diterapkan.

Pertama, menghindari hewan kurban merasa kesakitan. Kedua, mengurangi resiko sapi mengamuk, terlebih membuat orang yang bertugas terkena sepakan sapi.

Terdapat beberapa metode merobohkan sapi ketika hendak menyembelih dalam ibadah kurban. Berikut ini beberapa cara merobohkan sapi kurban dengan mudah:

1. Metode Burley

  • Sapi yang terbiasa diternak di sekitar masyarakat dalam dirobohkan dengan metode burley.
  • Tali yang digunakan untuk merobohkan sapi sebaiknya menggunakan tambang supaya tidak lepas ketika menjerat hewan kurban.
  • Lakukan penyilangan tali di bawah dada dan punggung sapi.
  • Kemudian tali ditarik, sehingga sapi terbaring menghadap kiblat dengan diarahkan pada sisi sebelah kiri dengan kepala di selatan.
  • Selama sapi dalam posisi berbaring atau telah dirobohkan. Jangan pernah sapi diseret atau dibalik.
  • Lakukan penyembelihan sapi setelah berbaring. Pastikan seluruh posisi orang aman dari sepakan.
2. Metode Rope Squeeze

  • Siap tali dari tambang, kemudian tempat secara menyimpul dari arah depan hingga ke belakang pada tubuh sapi
  • Lakukan penarikan tali ke arah belakang secara gotong royong, sehingga sapi dapat dirobohkan.
  • Setelah sapi berhasil roboh, jangan lepaskan tali dan tetap tarik dari belakang.
  • Lakukan penyembelihan sapi. Pastikan seluruh posisi orang aman dari sepakan.
3. Metode Ciptaan dari Dosen Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM)

  • Persiapkan seutas tali tambang.
  • Kemudian ikat tali pada leher sapi kurban.
  • Selanjutnya, ditarik melalui kaki sapi.
  • Tali kemudian dililit sebanyak dua kali di bagian depan dan belakang serta tarik melalui belakang sapi.
  • Robohkan sapi perlahan sehingga tidak kekurangan oksigen akibat tali tambang.
  • Lakukan pengikatan pada kaki sapi, sehingga proses penyembelihan berlangsung aman.
  • Pastikan seluruh posisi orang aman dari sepakan.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yandri Daniel Damaledo