Menuju konten utama

7 Cara Menolak Tawaran Kerja dengan Sopan Melalui Email

Cara menolak tawaran kerja dengan sopan penting diketahui oleh para kandidat. Untuk memahaminya, Anda bisa membaca penjelasan dan contoh di bawah ini.

7 Cara Menolak Tawaran Kerja dengan Sopan Melalui Email
Ilustrasi membalas email untuk menolak tawaran kerja. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Menolak tawaran kerja merupakan hal wajar dan boleh-boleh saja dilakukan oleh kandidat yang ditawari oleh suatu perusahaan. Alasan yang disampaikan pun sah-sah saja, misalnya ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan, jenis pekerjaan, tawaran, atau gaji yang diberikan.

Menolak tawaran kerja adalah hak seseorang. Namun, penting untuk melakukannya dengan sopan dan baik agar tidak meninggalkan kesan buruk pada perekrut (recruiter) dan perusahaan yang ditolak.

Cara menolak tawaran pekerjaan yang tepat adalah dengan bersikap sopan dan memberikan alasan jelas. Untuk membantu Anda melakukannya dengan lebih baik, artikel ini akan memberikan beberapa tips dan contoh balasan surelnya.

Cara Menolak Tawaran Kerja dengan Sopan

Berikut adalah beberapa cara menolak tawaran kerja dengan sopan dan profesional untuk menjaga reputasi Anda.

1. Pastikan Anda benar-benar yakin ingin menolak tawaran tersebut

Sebelum mengirimkan surel (email) atau pesan untuk menolak tawaran kerja, pertimbangkan dengan cermat keputusan Anda. Apakah Anda yakin tidak akan menyesal di kemudian hari? Dalam hal ini, Anda dapat berkonsultasi dengan senior atau teman yang memahami potensi dan situasi Anda.

Setelah Anda yakin dengan keputusan untuk menolak, segera kirimkan surel kepada pihak perekrut. Jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama dan segera mencari kandidat lain. Meskipun tampak sepele, keterlambatan ini dapat menyebabkan nama Anda masuk dalam daftar hitam di kalangan perekrut lainnya.

2. Sampaikan rasa terima kasih

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan. Proses seleksi hingga tahap penawaran kerja melibatkan waktu dan usaha yang cukup besar dari kedua belah pihak.

Dengan mengucapkan terima kasih, Anda menunjukkan sikap profesionalitas. Setelah itu, Anda bisa menjelaskan alasan penolakan tersebut.

3. Perhatikan etika dan kesopanan

Meskipun Anda memutuskan untuk menolak tawaran kerja, tetaplah bersikap sopan dan profesional. Sampaikan dengan jelas bahwa Anda tidak dapat menerima tawaran tersebut. Jangan hilang tanpa memberikan kabar balasan kepada perekrut.

Ingatlah bahwa perekrut juga sedang menjalankan tugasnya dan harus melaporkan hasil pekerjaannya kepada atasan. Gunakan bahasa yang sopan dan kirimkan pesan penolakan Anda pada jam kerja agar tidak mengganggu waktu pribadi perekrut.

4. Berikan alasan yang jelas terkait penolakan tersebut

Cara menolak tawaran kerja yang sopan adalah dengan menjelaskan alasan penolakan dengan baik. Setelah menyampaikan apresiasi, jelaskan secara jujur alasan Anda belum bisa menerima tawaran tersebut. Gunakan bahasa yang sopan dan jelas saat menyampaikan alasan Anda.

5. Sampaikan keinginan untuk tetap berhubungan

Setelah menolak tawaran, mungkin muncul perasaan tidak enak. Namun, jangan biarkan perasaan tersebut menjauhkan Anda dari perusahaan. Jaringan sangat penting untuk perkembangan karier Anda. Jadi, jangan ragu untuk menyatakan bahwa Anda tetap ingin menjaga hubungan baik dengan mereka.

6. Ungkapkan apresiasi terhadap perusahaan

Ketika menolak tawaran kerja melalui surel, sangat penting untuk menyampaikan hal-hal yang Anda hargai dari perusahaan tersebut. Selain untuk menjaga sopan santun dan hubungan baik, itu merupakan cara menghargai tawaran yang telah diberikan, meskipun pada akhirnya Anda memutuskan untuk menolak.

Menolak tawaran pekerjaan mungkin bukan kabar yang diharapkan oleh pihak perekrut. Oleh karena itu, pastikan Anda tetap bersikap profesional dan formal saat menulis surel penolakan. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu santai, dan hindari bercanda dalam komunikasi tersebut.

7. Sertakan informasi kontak pribadi

Sebagai penutup, pastikan untuk menyertakan informasi kontak pribadi Anda, seperti alamat surel dan nomor telepon, sehingga perusahaan dapat menghubungi Anda langsung jika ada pertanyaan lebih lanjut. Dengan menyertakan kontak pribadi, Anda juga menegaskan keinginan Anda untuk tetap menjaga komunikasi dengan perusahaan.

Contoh Email untuk Menolak Tawaran Kerja

Berikut beberapa contoh template balasan surel untuk menolak tawaran kerja.

1. Contoh Email cara menolak tawaran kerja karena sudah diterima di tempat lain

Cara menolak tawaran kerja karena sudah diterima di tempat lain dapat dilakukan dengan teks balasan surel berikut.

From: [Nama Email Anda]

To: hrd@perusahaanB.com

Subject: Tawaran Posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan]

Yth. HRD [Nama Perusahaan],

Terima kasih banyak atas tawaran yang diberikan kepada saya untuk posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan]. Saya sangat menghargai waktu dan pertimbangan yang telah Bapak/Ibu berikan.

Namun, setelah mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk peluang karier dan lokasi tempat tinggal, saya memutuskan untuk menerima tawaran dari perusahaan lain dan dengan berat hati harus menolak tawaran ini.

Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih. Semoga Bapak/Ibu segera menemukan kandidat yang tepat.

Hormat saya,

[Nama Anda]

2. Contoh Email cara menolak tawaran kerja karena sudah bekerja

Cara menolak tawaran kerja karena sudah bekerja dapat dilakukan dengan teks balasan surel berikut.

To: hrd@perusahaanTI.com

Subject: Penolakan Tawaran Posisi Sales Manager di [Nama Perusahaan]

Yth. HRD [Nama Perusahaan],

Terima kasih atas tawaran Bapak/Ibu untuk posisi [Posisi] di [Nama Perusahaan]. Saya sangat menghargai upaya dan pertimbangan yang telah Bapak/Ibu lakukan.

Namun, saya tidak dapat menerima tawaran tersebut karena saat ini saya sudah bekerja di perusahaan lain dan memiliki tanggung jawab atas posisi saya saat ini. Saya berharap Bapak/Ibu dapat segera menemukan kandidat yang sesuai.

Hormat saya,

[Nama Anda]

Baca juga artikel terkait LOWONGAN KERJA atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin