tirto.id - Pemilihan busi yang tepat adalah kunci untuk memastikan kinerja mesin yang optimal. Salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah apakah busi tersebut termasuk dalam kategori panas atau dingin.
Busi yang tepat akan membantu mencapai pembakaran bahan bakar yang efisien dan menghindari masalah seperti pre-ignition atau detonasi.
Sebagai contoh, busi panas cenderung membersihkan endapan lebih efektif, tetapi dapat meningkatkan risiko overheating pada mesin yang beroperasi dalam kondisi ekstrem.
Di sisi lain, busi dingin dapat membantu mendinginkan mesin, tetapi mungkin memerlukan pemanasan tambahan dalam kondisi suhu rendah.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang karakteristik masing-masing kategori busi dapat membantu pemilik kendaraan membuat keputusan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kinerja mesin. Untuk memahami cara membedakan busi panas dan dingin untuk kendaraan, simak penjelasan berikut.
Pengertian Busi Panas dan Busi Dingin
Edi Nurdin dalam skripsi berjudul Pengaruh Jenis Busi Terhadap Emisi Gas Buang dan Konsumsi Bahan Bakar pada Mobil Daihatsu Zebra (2021) menjelaskan bahwa berdasarkan daya hantar panas atau heat resistance, busi dapat dibedakan menjadi busi panas dan dingin. Adapun beda busi panas dan dingin ini terletak pada karakteristiknya.
Karakteristik busi panas memiliki daya hantar panas yang lebih kecil atau lebih rendah, sehingga suhu busi relatif lebih tinggi saat beroperasi. Adapun tujuannya adalah untuk mempertahankan proses pembakaran mesin yang efisien.
Umumnya, busi panas memiliki lebih banyak isolator keramik sehingga panas dari elektroda tidak langsung disalurkan ke blok mesin. Jenis busi ini cocok untuk penggunaan sehari-hari pada mesin motor dan mobil.
Sebaliknya, busi dingin memiliki kemampuan untuk menyerap dan menghantarkan panas dengan cepat. Hal ini terjadi karena jumlah isolator keramik pada busi dingin lebih sedikit, sehingga panas dalam busi dapat dengan mudah disalurkan ke blok mesin.
Dengan kemampuan tersebut, busi dingin sering menjadi pilihan untuk kondisi kinerja ekstrim, seperti pada mesin dengan suhu kerja tinggi. Oleh karena itu, busi dingin atau yang dikenal sebagai busi racing sering digunakan dalam dunia balap.
Perlu dipahami bahwa setiap busi memiliki kode tertentu yang menginformasikan spesifikasi fisik dan karakteristiknya. Oleh karena itu, kode busi panas dan dingin pun berbeda sesuai dengan perbedaan karakteristik keduanya.
Kode busi panas dan dingin ini berguna dalam menentukan busi yang tepat untuk kendaraan tertentu, mengingat variasi spesifikasi antar pabrikan busi.
Dengan pemahaman tentang perbedaan antara busi panas dan busi dingin serta pengetahuan tentang kode busi, pemilik kendaraan dapat menentukan busi yang tepat untuk memastikan kinerja mesin yang optimal.
Fungsi Busi pada Kendaraan
Busi pada kendaraan memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pengapian. Agar berfungsi secara optimal, busi perlu diganti secara berkala. Dilansir dari situs resmi Suzuki, berikut ini penjelasan ringkas mengenai beberapa fungsi utama busi pada kendaraan.
1. Menghidupkan mesin kendaraan
Fungsi utama dari busi adalah untuk menghidupkan mesin kendaraan. Tanpa busi yang berfungsi dengan baik, mesin akan sulit dihidupkan dan kinerjanya tidak optimal.2. Membakar bensin
Busi berfungsi membakar bensin yang telah dikompresi oleh piston. Proses pembakaran ini menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan.3. Menghasilkan percikan listrik
Busi menghasilkan percikan listrik dengan menggunakan daya tertentu. Percikan ini diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.4. Menjaga kestabilan mesin
Busi berperan dalam menjaga keseimbangan dan kestabilan mesin. Ketika busi berfungsi dengan baik maka laju mesin akan tetap stabil, sehingga kendaraan dapat berjalan dengan lancar.5. Menghasilkan tenaga
Busi menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan kendaraan melalui proses pembakaran bensin.6. Menjaga kualitas udara
Busi membantu menjaga kualitas udara di dalam ruang bakar dengan menghasilkan percikan yang optimal untuk pembakaran.7. Mengurangi polusi
Busi yang efisien dapat membantu mengurangi emisi gas buang, sehingga mengurangi polusi udara.8. Meningkatkan performa mesin
Busi yang berfungsi dengan baik dapat meningkatkan performa mesin secara keseluruhan sehingga memungkinkan kendaraan untuk beroperasi dengan lebih baik.Tips Memilih Busi yang Cocok untuk Kendaraan
Dilansir dari situs Goodhood, memilih busi yang cocok untuk kendaraan dapat menjaga kinerja kendaraan optimal. Selain itu, memilih busi yang tepat juga dapat menghindari berbagai masalah yang disebabkan busi. Adapun untuk memilih busi yang tepat, simak tipsnya berikut ini.
1. Perhatikan karakteristik mesin
Pastikan untuk memilih busi yang sesuai dengan jenis mesin, tingkat kompresi, dan jenis bahan bakar yang digunakan kendaraan.2. Pertimbangkan suhu busi
Sesuaikan pemilihan busi dengan suhu yang cocok untuk kondisi mesin. Busi yang tepat akan membantu mencegah pra-detonasi pada mesin dengan kompresi tinggi dan memastikan pembakaran efisien pada mesin dengan kompresi rendah.3. Pilih jenis busi yang tepat
Ada beberapa jenis busi yang tersedia, seperti busi tembaga, platinum, dan iridium. Pilihlah jenis busi yang sesuai kebutuhan mesin dengan memperhatikan faktor seperti umur pakai, tahan korosi, dan kinerja yang diinginkan.4. Perhatikan tekanan dan jenis bahan bakar
Sesuaikan pemilihan busi dengan tekanan mesin dan jenis bahan bakar yang digunakan. Misalnya, busi tembaga cocok untuk mesin dengan tekanan tinggi, sementara jenis bahan bakar juga dapat memengaruhi performa busi.5. Perhatikan karakteristik busi
Beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan saat memilih busi meliputi bahan busi, ukuran, daya hantar panas, desain celah, dan interval penggantian. Pastikan untuk memilih busi yang sesuai dengan spesifikasi mesin dan rekomendasi pabrikan untuk menjaga kinerja optimal.Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno