Menuju konten utama
Kesehatan

Cara Kerja Terapi Lintah, Manfaat, & untuk Penyakit Apa Saja?

Apa manfaat terapi lintah, bagaimana cara kerjanya, dan untuk mengobati penyakit apa saja?

Cara Kerja Terapi Lintah, Manfaat, & untuk Penyakit Apa Saja?
Ilustrasi Terapi Lintah. foto/istockphoto

tirto.id - Terapi lintah telah digunakan sejak masa peradaban Mesir kuno. Tidak saja pengobatan tradisional, kini lintah bahkan dimanfaatkan pada pengobatan modern. Lantas, apa manfaat terapi lintah, bagaimana cara kerjanya, dan bisa untuk mengobati penyakit apa saja?

Dikutip dari laman Healthline, lintah dapat digunakan sebagai terapi untuk mengobati gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem saraf tubuh. Terapi lintah juga dimanfaatkan untuk mengatasi masalah pada gigi dan gusi, kulit, pembuluh darah serta infeksi.

Pemanfaatan lintah dalam pengobatan modern misalnya untuk operasi plastik dan bedah mikro. Hewan lunak pengisap darah ini akan mengeluarkan peptida dan protein yang dipercaya mampu mencegah penggumpalan darah di area yang digigit. Sekresi peptida dan protein yang dihasilkan oleh mulut lintah itu disebut antikoagulan.

Lintah juga menghasilkan lebih dari 20 zat bioaktif, di antaranya adalah antistasin, eglins, guamerin, hirudin, saratin, bdellins, komplemen, dan inhibitor carboxypeptidase.

Fungsi dari zat bioaktif tersebut adalah untuk analgesik, anti-inflamasi, penghambatan trombosit, antikoagulan, trombin, serta degradasi matriks ekstraseluler dan efek antimikroba.

Jenis Lintah untuk Terapi Pengobatan

Lintah yang digunakan untuk terapi pengobatan adalah dari jenis khusus yang dikembangbiakkan dan berasal dari Hongaria atau Swedia.

Jenis lintah tersebut bernama Hirudo, dengan macam seperti Hirudo medicinalis, Hirudo troctina, Hirudo nipponia, Hirudo quinquestriata, Poecilobdella granulosa, Hirudinaria javanica, Hirudinaria manillensis, Haementeria officinalis, Hirudo orientalis, dan Haementeria depressadan.

Terapi lintah dinilai paling minim risiko. Namun, perlu dipastikan bahwa pasien sedang tidak mengalami anemia atau kurang darah, juga tidak menderita penyakit masalah pembekuan darah.

Bagaimana Cara Kerja Terapi Lintah?

Cara kerja terapi lintah hampir sama seperti yang dilakukan dalam terapi bekam, yakni menyedot darah kotor di beberapa tempat di bawah kulit sehingga dapat dibuang dan digantikan dengan darah yang lebih sehat.

Lintah ini punya tiga rahang dengan deretan gigi sangat kecil dan tajam. Ketika menggigit, lintah akan memasukkan antikoagulan melalui air liurnya ke dalam aliran darah.

Setelah selesai mengisap darah pasien selama 20-45 menit, darah yang diperoleh seekor lintah hanya sekira 15 mililiter saja. Satu lintah hanya digunakan untuk satu kali terapi per hari dan tidak digunakan kembali.

Apa Saja Manfaat Terapi Lintah?

Ada beberapa jenis penyakit yang dalam proses pengobatannya dapat menggunakan terapi lintah. Apa saja penyakit tersebut? Berikut ini penjelasannya dilansir laman Kementerian Kesehatan dan beberapa referensi lainnya:

Diabetes

Beberapa penderita diabetes yang berisiko mengalami amputasi anggota badan akibat efek samping penyakit tersebut, dapat menjalani terapi lintah. Lintah akan membantu mengisap darah kotor yang terdapat di area tubuh yang telah membusuk tersebut.

Penyakit Jantung/Penyakit Vaskular

Pasien penderita penyakit jantung dapat juga memanfaatkan terapi ini, terutama pada bagian tubuh yang mengalami penyumbatan pada pembuluh darah hingga banyak kotoran menumpuk di bagian tersebut.

Zat antikoagulan yang terkandung dalam liur lintah dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Demikian pula asetilkolin dan zat histamine serta inhibitor karboksepteptase A yang bekerja mengurangi kekentalan darah.

Varises

Varises yang terjadi pada pembuluh darah di bagian kaki atau bagian tubuh lainnya dapat dikurangi dengan menjalani terapi lintah, dengan harapan kondisi tersebut dapat berkurang.

Alopecia dan Kebotakan

Terapi lintah meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, termasuk pada bagian kepala yang mengalami kebotakan.

Adanya peningkatan sirkulasi darah diyakini membantu menyuburkan kembali pertumbuhan rambut karena lancarnya nutrisi yang dikirimkan ke folikel rambut.

Alopecia atau infeksi jamur yang memicu ketombe pun disebut dapat teratasi dengan terapi lintah karena adanya zat antibakteri pada liurnya.

Arthritis atau Radang sendi

Lintah memiliki anestesi alami yang membuat orang tidak kesakitan saat digigit dan diisap darahny, sekaligus akan menghilangkan darah yang terinfeksi serta mengeluarkan zat terapeutik dan enzim. Hal itu yang mampu mengurangi rasa sakit akibat radang di sendi tubuh.

Glaukoma

Gangguan kesehatan pada mata khususnya glaukoma dapat diterapi dengan menggunakan lintah. Glaukoma merupakan kelebihan produksi humor vitreous pada mata. Humor vitreus adalah zat transparan, seperti jeli yang memberi nutrisi pada mata. Jika terlalu banyak akan mengganggu penglihatan.

Terapi lintah membantu mengurangi produksi humor vitreous, dibarengi dengan konsultasi pada dokter dan konsumsi obat tertentu.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Iswara N Raditya