tirto.id - Terapi merupakan sebuah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, dan perawatan penyakit.
Terdapat banyak jenis terapi untuk berbagai macam penyakit yang ada. Salah satu jenis terapi tersebut adalah terapi komplementer.
Menurut Modul Pembelajaran STIK Insan Cendekia Medika, terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.
Berdasarkan buku Terapi Komplementer dari STIKes Majapahit Mojokerto, terapi komplementer sendiri merupakan pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
Contohnya, jamu bukan termasuk terapi komplementer karena termasuk dalam pengobatan tradisional menurut WHO.
Pengobatan komplementer yang termasuk dalam penggunaan pengobatan tradisional mengalami.peningkatan dari tahun ke tahun dan pada tahun 2010 telah digunakan oleh 40% dari penduduk Indonesia berdasarkan hasil survey dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).
Tujuan Terapi Komplementer
Terapi komplementer ini memiliki tujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama dalam hal sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh bisa menyembuhkan dirinya sendiri dari berbagai penyakit.
Pada dasarnya tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dan memulihkan dirinya sendiri asalkan diberi asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.
Jenis, Metode, dan Teknik Terapi Komplementer
Terdapat banyak sekali jenis-jenis dan metode terapi komplementer. Berikut adalah jenis-jenis terapi komplementer:
- Nutrisi (Nutritional Therapy)
- Terapi herbal (Herbal Therapy)
- Terapi psikosomatik (Mind-Body Therapy)
- Terapi spiritual berbasis doa (Spiritual Therapy Based on Prayer)
- Yoga
- Akupunktur
- Pijat refleksi
- Kiropraktik
- Tanaman obat herbal
- Homeopati, nautrapati
- Terapi polaritas atau reiki
- Teknik-teknik relaksasi
- Hipnoterapi, meditasi, dan visualisasi
Terdapat pula pendekatan lain seperti menggunakan energi tertentu yang mampu mempercepat proses penyembuhan, hingga menggunakan doa tertentu yang diyakini secara spiritual.
Departemen Kesehatan sendiri telah menetapkan tiga jenis teknik pengobatan komplementer di Indonesia yang dapat diintegrasikan ke dalam pengobatan konvensional, yaitu:
1. Akupunktur medik
Akupunktur medik ini dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diyakini bermanfaat dalam mengatasi kondisi kesehatan tertentu serta berperan sebagai pereda nyeri.
2. Terapi hiperbarik
Terapi ini merupakan suatu metode di mana pasien dimasukkan ke dalam ruangan dengan tekanan udara 2 hingga 3 kali lebih besar dibanding tekanan udara atmosfer normal dan diberi pernapasan oksigen murni.
3. Terapi herbal medik
Terapi ini merupakan terapi yang menggunakan obat bahan alam seperti bahan herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Dhita Koesno