Menuju konten utama

Apa Saja Ciri-Ciri Penyakit Diabetes yang Sudah Parah?

Ada ciri-ciri yang menunjukkan bahwa penyakit diabetes sudah parah, mulai dari penurunan berat badan hingga luka sulit sembuh.

Apa Saja Ciri-Ciri Penyakit Diabetes yang Sudah Parah?
Ilustrasi Diabetes. foto/istockphoto

tirto.id - Diabetes melitus bisa menjadi penyakit mematikan bila tidak ditangani secara serius. Ada ciri-ciri tertentu yang menunjukkan bahwa penyakit diabetes sudah parah, mulai dari penurunan berat badan hingga luka sulit sembuh.

Penyakit diabetes yang semakin parah dapat mengakibatkan penderitanya mengalami luka serius. Jika luka di bagian semakin parah dan infeksi, maka risiko penderita mengalami amputasi atau penghilangan bagian tubuh meningkat.

Hal ini yang belakangan terjadi oleh Suti Karno, pemeran Atun dalam serial legendaris Si Doel Anak Sekolahan. Belakangan ini adik kandung dari aktor sekaligus politisi Rano Karno itu dikabarkan mengalami amputasi karena penyakit diabetes.

Melalui pernyataannya di salah satu program di stasiun televisi swasta, Suti mengungkapkan penyakitnya sudah hampir 18 tahun diderita. Menurutnya penyakit diabetes itu ia derita karena lebih sering minum minuman manis dan bersoda dari pada air mineral.

"Saya diabetes itu sudah hampir 18 tahun sejak anak saya yang kecil. Tapi ya itu kan kesalahan kita, kesalahan kita waktu muda enggak pernah dengerin orang tua omong," ujar dia Jumat (23/12/2022).

Saat ini kondisinya memang belum stabil, namun ia tengah mengikuti fisioterapi untuk menyiapkan dirinya mengenakan kaki palsu.

Apa Itu Penyakit Diabetes?

Melansir Mayo Clinic, diabetes melitus adalah penyakit yang memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan gula darah (glukosa).

Glukosa sendiri adalah sumber energi penting agar sel-sel dalam tubuh dapat sampai ke otot, serta berbagai jaringan di tubuh. Selain itu, glukosa juga merupakan sumber dari bahan bakar otak.

Penyebab munculnya diabetes amat dipengaruhi dari tipe diabetes yang diderita oleh seseorang. Namun, apapun tipenya, diabetes dapat menjadi akibat dari berlebihnya kadar gula di dalam darah.

Jika Anda memiliki kadar gula yang tinggi, maka Anda akan mengalami berbagai masalah kesehatan yang cukup serius.

Hingga kini, penyebab diabetes belum benar-benar diketahui. Pada beberapa kasus, diabetes terjadi karena ada penumpukan gula di aliran darah.

Penumpukan ini terjadi akibat pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Insulin sendiri adalah hormon yang mengedarkan gula ke sel-sel tubuh. Dengan hormon insulin yang mencukupi, maka kadar gula dalam darah juga dapat berkurang.

Perlu diketahui bahwa diabetes melitus tipe 1 maupun tipe 2 dapat disebabkan oleh berbagai hal yang saling bertaut, seperti genetik, sejarah penyakit diabetes dalam keluarga, atau berbagai faktor lingkungan, serta geografi tempat seseorang berada.

Ciri-Ciri Diabetes yang Sudah Parah

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada ciri-ciri diabetes yang sudah mencapai level parah. Beberapa ciri-ciri itu di antaranya adalah:

1. Sering buang air kecil, terutama jika malam hari;

2. Mudah haus;

3. Banyak makan karena mudah lapar;

4. Berat badan turun drastis;

5. Kulit kering;

6. Jika terluka, maka lukanya sulit sembuh;

7. Gangguan penglihatan, atau penglihatan menjadi kabur;

8. Kesemutan pada tangan dan kaki;

9. Sering merasa lemas dan sakit kepala;

10. Mudah terinfeksi jamur dan bakteri;

11. Gusi merah dan bengkak;

12. Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu;

13. Timbul gatal-gatal yang sering kali sangat mengganggu (pruritus).

Perawatan Penyakit Diabetes

Dilansir dari Diabetes UK, ada berbagai perawatan untuk mengontrol dan menyembuhkan diabetes. Mengingat setiap orang memiliki gejala dan penyebab yang tidak sama, maka perawatan diabetes sangat tergantung pada kebutuhan penderita.

Perawatan untuk diabetes tipe 1:

1. Pompa insulin

Menggunakan pompa insulin dapat menjadi alternatif yang sangat bagus untuk menyuntikan insulin ke dalam tubuh dengan menggunakan insulin pen. Metode ini bisa memberikan penderita fleksibilitas ketika mengontrol diabetes.

2. Transplantasi islet

Transplantasi islet adalah transplantasi islet dari donor pankreas ke pasien diabetes 1. Prosedur ini dapat mencegah penderita terkena hypos atau kondisi dimana kadar gula terlalu rendah.

Perawatan untuk diabetes tipe 2:

1. Pengobatan lewat tablet

Bagi penderita diabetes tipe 2, dibutuhkan obat-obatan untuk mengontrol kadar gula darah. Obat yang paling umum untuk penderita diabetes tipe 2 adalah metformin.

Beberapa obat akan menstimulasi pankreas untuk memproduksi insulin, seperti sulphonylureas. Jika dirasa perlu, beberapa dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk menurunkan berat badan.

2. Operasi penurunan berat badan

Banyak prosedur operasi pada perut atau usus yang bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Sejumlah studi membuktikan bahwa prosedur operasi ini dapat mengobati diabetes tipe 2 pada sejumlah kasus.

3. Diet dan olahraga

Banyak penderita diabetes tipe 2 tidak menggunakan obat-obatan untuk merawat penyakit diabetes mereka. Mereka hanya diet makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur. Sejumlah penelitian membuktikan, bahwa penurunan berat badan dapat mengobati beberapa kasus diabetes tipe 2.

4. Insulin

Insulin dapat digunakan sebagai pengobatan jangka pendek untuk menurunkan kadar gula dalam darah dalam waktu singkat.

Beberapa orang mungkin membutuhkan insulin untuk berbagai alasan, seperti saat kehamilan, ketika menderita penyakit parah, atau setelah operasi. Penderita mungkin akan membutuhkan terapi insulin jika obat-obatan tidak dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah.

Perlu diketahui bahwa ketika penderita mulai menggunakan insulin, mungkin penderita akan mengalami kenaikan berat badan. Ada berbagai alasan untuk ini, seperti berapa banyak insulin yang digunakan, jenis insulin yang gunakan, serta tipe diet yang dilakukan penderita.

5. Dukungan emosional

Pada beberapa kasus, diabetes tidak hanya akan memengaruhi kondisi fisik, tetapi juga secara emosional. Jika penderita tidak mendapatkan dukungan emosional, mungkin penderita bisa mengalami stres, depresi, atau burn out.

Baca juga artikel terkait DIABETES atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yonada Nancy