tirto.id - Komedian Rini S Bon Bon meninggal dunia pada Minggu (10/7/2022) sore. Kabar tersebut diumumkan oleh pelawak sekaligus pesinetron Qubil melalui pesan singkat kepada awak media.
"Innalillahi wa inna illaihi rojiun. Ya Allah Ya Robb. Satu lagi engkau panggil Sahabat Baik kami 'Rini S Bon Bon' sekitar jam 17 tadi sore," tulis Qubil, dikutip Antara News.
"Ampuni segala khilaf dan dosanya. Terimalah amal ibadahnya, jadikan Quburnya taman dari pada taman SyurgaMU. Tempatkanlah di Syurga FirdausMU. Alfateha," sambungnya.
Rencananya, jenazah Rini S Bon Bon akan disemayamkan di TPU Kawi-kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Senin pagi. Rini S Bon Bon diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes hingga pernah akan diamputasi.
Profil Rini S Bon Bon
Rini S Bon Bon adalah salah satu pelawak atau komedian perempuan di Indonesia. Selain sebagai pelawak, ia juga pernah membintangi sejumlah sinetron, hingga menjadi bintang tamu dan pengisi program acara.
Karier Rini sempat terhenti pada 2009 karena ia berjuang untuk sembuh dari diabetes. Berat badan Rini sampai turun dan tubuhnya mengurus karena penyakit tersebut.
Setelah menjalani pengobatan, Rini S Bon Bon sembuh pada 2014 dan beraktivitas kembali. Namun, ternyata penyakit itu belum sembuh sepenuhnya.
Diabetes tersebut bahkan pernah hampir membuat Rini kehilangan kakinya. Namun, Rini tidak mau diamputasi karena ia ingin dimakamkan dalam keadaan utuh.
Rini S Bon Bon sudah mengidap penyakit Diabetes Melitus (DM) ini sejak 1996. Penyakit ini merupakan keturunan dari ayahnya, Suhandi Hasan.
Diabetes melitus atau sering disebut kencing manis merupakan penyakit yang berkaitan dengan pengolahan gula (glukosa) dalam tubuh.
Penyakit ini dapat berbahaya apabila terlambat diobati, karena bisa memicu komplikasi yang berujung pada kematian.
Kian cepat mendeteksi gejala dan ciri-ciri penyakit ini, kian besar pula peluang terhindar dari komplikasi penyakit yang berbahaya.
Namun, sayangnya tak sedikit orang yang belum paham terkait gejala penyakit dan ciri-ciri diabetes melitus. Akibatnya, penyakit ini sering terabaikan dan tak terdeteksi sejak awal.
Laman resmi Kemenkes mencatat 5 faktor risiko penyakit diabetes melitus, yaitu sebagai berikut.
- Kegemukan dan lingkar perut berlebih. Indikator kegemukan yaitu berat badan lebih/IMT lebih dari 25 kg/m2. Sementara itu, indikator lingkat perut berlebih yaitu leboh dari 90 cm pada pria dan 80 cm pada wanita.
- Minim aktivitas fisik.
- Dislipidemia, kondisi saat kandungan kadar lemak dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Diet yang tidak seimbang (tinggi gula, garam, dan lemak, namun rendah serat).
Editor: Yantina Debora