Menuju konten utama

Apa Itu Megalophobia, Penyebab, Gejala, & Cara Pengobatannya?

Megalophobia agak sulit dideteksi karena seringkali tumpang tindih dengan jenis fobia lainnya.

Apa Itu Megalophobia, Penyebab, Gejala, & Cara Pengobatannya?
Megalophobia. foto/IStockphoto

tirto.id - Fobia merupakan sebuah kondisi ketika seseorang memiliki ketakutan irasional terhadap suatu hal, benda, atau situasi tertentu. Terdapat banyak sekali jenis-jenis fobia berdasarkan pemicunya, salah satunya adalah megalophobia.

Dikutip dari laman Very Well Mind, megalophobia merupakan rasa takut terhadap benda besar, contohnya adalah kapal besar, pesawat, binatang besar, dan menara-menara tinggi. Fobia ini berbeda-beda pada tiap penderitanya.

Lantas, apa saja pemicu dan penyebab megalophobia serta bagaimana cara pengobatannya?

Pemicu dan Penyebab Megalophobia

Dilansir laman Cleveland Clinic, orang dengan megalophobia bisa terpicu gangguan kecemasannya dan merasakan ketakutan irasional terhadap benda-benda berikut ini:

  • Bangunan tinggi pencakar langit
  • Patung-patung besar atau monumen
  • Lanskap alam yang besar seperti pegunungan, gunung berapi, danau, dan laut
  • Kapal-kapal besar
  • Kendaraan besar seperti kereta api dan bis
  • Tempat luas seperti di dalam stadion
  • Binatang besar seperti gajah dan ikan paus

Pada umumnya, penyebab dari seseorang memiliki sebuah fobia masih tidak bisa diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa kemungkinan faktor yang memengaruhi munculnya megalophobia, yaitu:

1. Ketakutan rasional yang dilebih-lebihkan

Memiliki ketakutan terhadap sesuatu merupakan hal yang wajar, tetapi rasa takut yang dilebih-lebihkan dapat berkembang menjadi kondisi phobia, begitu juga untuk megalophobia.

2. Terintimidasi oleh benda berukuran besar

Dalam beberapa kasus, megalophobia bisa terjadi hanya pada benda besar yang tidak menunjukkan ukuran asli dari sesuatu yang direpresentasikan, contohnya adalah patung raksasa seseorang atau hewan. Ukuran patung yang tidak sesuai dengan ukuran asli dari objek tersebut menciptakan rasa takut terhadap orang dengan megalophobia.

3. Peran media

Media dalam bentuk apa pun yang dikonsumsi masyarakat memiliki peran dalam membentuk seseorang. Benda-benda atau makhluk-makhluk besar yang digambarkan di media dapat membuat seseorang menjadi takut terhadap benda besar dan memiliki megalophobia.

Megalophobia agak sulit dideteksi karena seringkali tumpang tindih dengan jenis fobia lainnya. Contohnya, ketika seseorang takut kepada lautan secara spesifik, mungkin ia memiliki thalassophobia atau ketakutan terhadap laut, dan bukan megalophobia.

Oleh karena itu, megalophobia dapat ditentukan ketika seseorang mengalami ketakutan irasional terhadap benda-benda yang besar secara umum dan bukan benda spesifik yang kebetulan berukuran besar.

Gejala Megalophobia

Dilansir dari Healthline, berikut adalah gejala-gejala megalophobia selain rasa takut dan cemas:

  • Tubuh bergetar
  • Detak jantung meningkat drastis
  • Nyeri dada ringan
  • Berkeringat
  • Pusing
  • Sakit perut
  • Muntah-muntah atau diare
  • Napas pendek
  • Menangis
  • Panik

Pengobatan Megalophobia

Kondisi megalophobia dapat ditangani dengan beberapa terapi, yaitu Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan Exposure Therapy. Cognitive Behavioral Therapy merupakan terapi yang berusaha menggantikan sugesti irasional phobia dengan pikiran yang lebih rasional. Hal ini dilakukan dengan membantu orang tersebut mengerti mengapa rasa takut itu muncul secara rasional.

Sementara Exposure Therapy merupakan terapi yang dilakukan dengan mengekspos hal yang memicu rasa takut tersebut secara terus-menerus hingga orang tersebut menjadi terbiasa. Tentunya hal ini dilakukan tetap secara aman dan tidak membahayakan.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari