tirto.id - Ketua Umum DPP PKB cum Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar menyinggung soal usulan penundaan Pemilu 2024 yang menuai polemik tersebut demi membela Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin.
Dalam acara puncak peringatan Hari Lahir PMII ke-62 tahun yang digelar di Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2022), Muhaimin mengaku dirinya sempat ditegur Wapres Maruf. Maruf mendengar bahwa Ketua PMII M. Abdullah Syukri menolak penundaan pemilu, tapi Muhaimin selaku Ketua Mabinas PB PMII malah menjadi inisiator penundaan pemilu.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu lantas menjawab bahwa keinginan penundaan pemilu justru untuk menolong Maruf Amin. Ia klaim, gagasan penundaan pemilu adalah usulan. Ia menilai usulan yang disampaikan boleh dilakukan di negara demokrasi. Muhaimin pun menilai sah-sah saja pengurus PMII menolak, sementara dirinya mengusulkan penundaan pemilu.
“Namanya usul masa enggak boleh, emang negara demokrasi enggak boleh usul? Ya kalau PMII menolak ya gak apa-apa, orang negara demokrasi boleh ditolak. Saya itu usul dalam rangka menolong Kiai Maruf, dalam menolong rakyat," tutur Muhaimin sebagaimana ditayangkan dalam akun Youtube PMIIOFFICIAL, dikutip pada Selasa (19/4/2022).
Cak Imin menambahkan, “Kenapa menolong Kiai Maruf? Supaya nanti di akhirat ditanya kurang ini kurang itu, alasannya dua tahun pandemi enggak bisa apa-apa.”
Muhaimin pun mengklaim, dasar ungkapannya sesuai dengan pernyataan rakyat. Cak Imin klaim, rakyat merasa pemerintahan Jokowi mempunyai banyak kekurangan selama dua tahun terakhir. Ia mencontohkan soal kegiatan pertemuan dengan berbagai pihak tidak berlangsung karena anggaran DPR habis untuk penanganan pandemi serta program lain yang terkatung-katung seperti proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Cak Imin pun menegaskan dirinya tidak masalah usulan penundaan pemilu ditolak publik. “Usul diterima dan ditolak enggak perlu demo, namanya usulan kok pakai demo. Ya usulan-usulan apalagi demonya pakai gebuk-gebukan kayak seperti itu," kata Muhaimin.
Muhaimin meminta publik tidak salah persepsi bahwa dia ngotot ingin penundaan pemilu. Ia justru hanya ingin menyampaikan usulan bahwa perlu ada penundaan pemilu.
“Saya nggak ngotot. Saya hanya menyatakan itu usulan. Kalau PMII menolak, ya sami’na wa atona. Apalagi Pak Presiden sikapnya sudah jelas sikapnya seperti itu, namanya juga usaha," kata Muhaimin.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz