tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan buket bunga kepada Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang disebut "bunga politik".
"Hari ini bunga spesial, merah kuning dan ini bunga politik," kata Airlangga usai menerima kunjungan Puan Maharani di kediamannya Jalan Tirtayasa Raya No. 32, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023) dilansir dari Antara.
Airlangga beralasan bunga sebagai simbol betapa pemilu itu bukan hanya hardpolitic, tetapi yang penting softpolitic.
"Soft politik itu dengan bunga yang indah dan yang indah itu warnanya kuning dan merah," ujarnya.
Merespons pemberian bunga tersebut, Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani mengatakan pemberian bunga dilakukan Airlangga demi menjaga stabilitas politik. Karena, menurut Christina, Golkar dan PDIP sama berasal dari partai besar di Indonesia.
"Ini pertemuan yang sangat positif sekaligus prospektif untuk kerja sama yang lebih baik kedepannya. Dan tentu saja dengan bertemunya dua partai besar itu akan semakin memperkuat upaya kita menciptakan stabilitas politik, serta kerja-kerja untuk memastikan pembangunan nasional berjalan dengan baik ke depannya," kata Christina dalam keterangan tertulis pada Jumat (28/7/2023).
Christina menambahkan bahwa penyerahan bunga kepada Puan adalah sebagai bentuk pengakuan terhadap kepemimpinan perempuan. Hal itu mengingat posisi Puan yang memimpin DPR RI dan PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
"Pemberian bunga pada seorang tokoh politik perempuan seperti Ibu Puan tentu makin mengokohkan sikap Golkar yang mengakui kepemimpinan perempuan di Indonesia. Itu sangat jelas pesannya disitu," terangnya.
Selain penyerahan bunga, Puan dan Airlangga sepakat membentuk tim teknis yang disepakati kedua partai untuk menyamakan visi dan misi dalam mengarungi Pemilu 2024.
"Kebersamaan Partai Golkar dan PDIP, Insya Allah dimulai dari hari ini sudah mulai terjalin kebersamaan ditandai dengan bunga kuning dan merah jadi tanda cinta. Artinya tanda bahwa kita merasa hati yang sama," kata Puan.
Puan menerangkan bahwa tim teknis PDIP-Golkar akan bertugas untuk mencari kesamaan kedua partai menuju Pilpres. Tim teknis ini diharapkan akan membawa dua partai berlabuh dalam satu kapal di Pemilu 2024.
"Dari tim teknis itu lah yang akan membahas apa saja yang bisa menjadi persamaan apakah yang harus dicari titik temunya. Sehingga insyaallah kita nantinya bisa bersama-sama. Anggotanya nanti akan kami pilih,” ungkapnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto