Menuju konten utama

Bulog: Impor Beras 1 Juta Ton dari Cina untuk Stok sampai 2024

Budi Waseso mengatakan, Cina bersedia impor beras ke Tanah Air sebesar 1 juta ton. Nantinya, beras tersebut untuk stok cadangan sampai tahun depan.

Bulog: Impor Beras 1 Juta Ton dari Cina untuk Stok sampai 2024
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kanan) bersama Kepala Bulog Divre Jabar Benhur Ngkaimi (kiri) memeriksa ketersediaan beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pd.

tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, Cina bersedia impor beras ke Tanah Air sebesar 1 juta ton. Nantinya, beras tersebut digunakan untuk stok cadangan sampai tahun depan.

“Kalau kemarin kan baru ketersediaan mereka [Cina], bersedia untuk menyiapkan beras untuk Indonesia sebanyak 1 juta ton,” kata Budi Waseso di Kantor Bulog, Jakarta (18/10/2023).

“Berarti kita udah punya nih cadangan 1 juta di Cina,” lanjut dia.

Terkait tenggat waktu impor beras tersebut, Budi menuturkan, realisasinya sampai tahun depan. Jadi, impor dilakukan secara bertahap. Untuk itu, beras dari Cina dibutuhkan untuk cadangan ke depan.

“Kita lihat perkembangan nanti, kan itu tidak hanya tahun ini, bisa kita realisasikan tahun depan,” kata dia.

Selain dari Cina, impor beras akan didatangkan dari berbagai negara, seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Namun demikian, bilamana impor dari negara tersebut tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri, maka pemerintah menurunkan opsi dari Cina.

“Kalau nanti dalam targetnya yang dibutuhkan kita memang butuh, bukan diada-adakan, ketika butuh 1 juta ternyata tidak dapat, maka langusng kita ambil dari Cina,” tutup dia.

Menyangkut impor beras dari Cina tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani MoU melalui Menteri BUMN Erick Thohir terkait kesepakatan kerja sama dengan Cina. Kerja sama itu menyepakati penyediaan beras hingga 1 juta ton untuk Indonesia.

Baca juga artikel terkait BERAS IMPOR atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang