tirto.id - Bulan Safar 2023 bertepatan dengan bulan Agustus dan September. Bulan ini menjadi penerus setelah selesainya Muharam sebagai bulan pertama pada kalender kamariah.
Zaman dahulu masyarakat Arab jahiliyah menjadikan bulan Safar sebagai bulan penuh kesialan. Mereka percaya jika sudah masuk bulan tersebut akan banyak petaka bermunculan. Hal itu salah satu dipicu oleh anggapan jika safar memiliki makna penyakit dalam perut.
Penyakit ini sangat mematikan. Orang yang mengalaminya diyakini mendapati penyakit tersebut seperti ulat besar. Mitos ini lantas berkembang dan menggeneralisasi anggapan bahwa semua hari di bulan Safar akan penuh kesialan.
Ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam datang membawa ajaran Islam, mitos Safar ditepis. Beliau menyampaikan bahwa tidak ada kaitannya Safar dengan unsur celaka atau menjadi sebab dari kemunculan jenis kesialan lain.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu beliau berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Tidak ada penyakit menular (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada kesialan karena burung hamah, dan tidak ada kesialan pada bulan Safar. Dan larilah dari orang yang berpenyakit kusta sebagaimana engkau lari dari singa!’” (HR Bukhari dalam kitab Shahih no. 5707)
Bulan Safar Sampai Tanggal Berapa?
Pada tahun ini, 1 Safar 1445 bertepatan dengan 18 Agustus 2023. Jika berlangsung sebulan, akhir dari 30 Safar 1445H jatuh pada 16 September 2023. Konversi dari kalender kamariah ke masehi membuat penanggalan Safar terbagi sebagian masuk ke Agustus dan lainnya di September.
Kalender Safar 1445 H
Kalender 1 Safar 1445 H jika dikonversi ke masehi akan bertepatan dengan 18 Agustus 2023. Berikut daftar konversi penanggalannya untuk Safar 1445 H yang memiliki usia 30 hari:
1 Safar: 18 Agustus 2023
2 Safar: 19 Agustus 2023
3 Safar: 20 Agustus 2023
4 Safar: 21 Agustus 2023
5 Safar: 22 Agustus 2023
6 Safar: 23 Agustus 2023
7 Safar: 24 Agustus 2023
8 Safar: 25 Agustus 2023
9 Safar: 26 Agustus 2023
10 Safar: 27 Agustus 2023
11 Safar: 28 Agustus 2023
12 Safar: 29 Agustus 2023
13 Safar: 30 Agustus 2023
14 Safar: 31 Agustus 2023
15 Safar: 1 September 2023
16 Safar: 2 September 2023
17 Safar: 3 September 2023
18 Safar: 4 September 2023
19 Safar: 5 September 2023
20 Safar: 6 September 2023
21 Safar: 7 September 2023
22 Safar: 8 September 2023
23 Safar: 9 September 2023
24 Safar: 10 September 2023
25 Safar: 11 September 2023
26 Safar: 12 September 2023
27 Safar: 13 September 2023
28 Safar: 14 September 2023
29 Safar: 15 September 2023
30 Safar: 16 September 2023
Doa-Doa Menghindari Keburukan Musibah
Setiap hari memiliki sifat baik dalam Islam. Kendati demikian, seseorang sudah pasti mendapat ujian dari Allah dengan berbagai musibah untuk menguatkan keimanannya. Musibah tersebut seakan tampak sebagai kesialan.
Di sisi lain, seseorang juga mungkin akan menganggap mendapatkan kesialan ketika kenikmatan yang diperolehnya mendadak sirna dengan cepat. Oleh sebab itu, umat Islam diajarkan untuk berdoa kepada Allah dari segala jenis musibah. Beberapa doa yang dapat diamalkan yaitu:
1. Doa agar tidak datang musibah dan nikmat tidak hilang
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوالِ نِعْمَتِكَ، وتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وفُجَاءةِ نِقْمَتِكَ ، وَجَميْعِ سَخَطِكَ
"Alloohumma innii a’uudzu bika min zawaali ni’matik, wa tahawwuli ‘aafiyatik, wa fujaa’ati niqmatik, wa jamii’i sakhothik"
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim no. 2739)
2. Doa menghindari keburukan dunia dan akhirat
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ ، وَسُوءِ القَضَاءِ ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء
“Alloohumma inni a’udzu bika min jahdil balaa-i, wa darokisy syaqoo-i, wa suu-il qodhoo-i, wa syamaatatil a’daai”
Artinya: "Ya Allah aku meminta perlindungan kepada-Mu dari beratnya cobaan, kesengsaraan yang hebat, takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh atas kekalahan.”
3. Doa saat tertimpa musibah
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
“Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa."
Artinya: "Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik." (HR. Muslim no. 918)
4. Doa agar dilindungi Allah terkait kematian
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
"Alloohumma innii a’uudzu bika minat taroddi wal hadmi wal ghoroqi wal hariiqi, wa a’uudzu bika an-yatakhobbathonisy syaithoonu ‘indal mauti, wa a’udzu bika an amuuta fii sabiilika mudbiron, wa a’udzu bika an amuuta ladiigho."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran (tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat." (HR. An-Nasa’i, no. 5531)
Editor: Yulaika Ramadhani