tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, memandang biaya Rp10 miliar untuk sosialisasi program makan bergizi gratis, tidak mahal. Menurut Budi Arie, program ini penting untuk rakyat, sehingga perlu ada sosialisasi.
"Enggak tinggi, ini, kan, program untuk rakyat. Jadi, harus ada sosialisasinya," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2034).
Di sisi lain, ia mengatakan, sosialisasi program ini akan melibatkan influencer di kanal milik milik Kemenkominfo. Tujuannya, kata dia, agar masyarakat betul-betul memahami pentingnya program ini.
"Supaya masyarakat bisa memahami betapa pentingnya program ini. (Libatkan influencer) Begitulah, nanti lihat metodenya," tutur Budi.
Sehari sebelumnya, Budi Arie mengatakan, program makan siang bergizi gratis ala Prabowo-Gibran, sangat bermanfaat untuk menunjang gizi anak-anak. Menurut dia, program ini penting agar tidak terjadi gap di antara sumber daya manusia di Indonesia.
"Tentu ini sebagai sebuah program kan sangat bagus. Program makanan bergizi ini. Supaya tidak terjadi gap yang jauh dari sumber daya manusia Indonesia. Terutama untuk daerah-daerah tertinggal dan terluar Indonesia," kata Budi.
Budi menyebut angkat Rp10 miliar untuk program sosialisasi diputuskan Banggar DPR RI. Program makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Program ini digaungkan sejak masa kampanye Pilpres 2024. Program makan bergizi gratis sempat dinamai makan siang.
Survei Kawula17 bahkan menempatkan makan bergizi dan susu gratis jadi program paling populer di masyarakat ketimbang janji program Prabowo-Gibran lainnya. Sebanyak 71 persen dari 408 responden mengetahui program makan bergizi gratis.
Makan bergizi gratis lebih populer dibanding program bangun sekolah unggul (31%) dan dan pemeriksaan kesehatan gratis serta pengentasan penyakit TBC (28%). Survei dilakukan di enam pulau besar di Indonesia dengan metode Computer-Assisted Self Interviewing (CASI) atau survei daring dan menjaring responden berusia 17 sampai 44 tahun.
Hasil survei yang dilaksanakan Juli 2024 ini turut menunjukan, hanya 38 persen responden yang menilai program makan bergizi gratis perlu diprioritaskan di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang