Menuju konten utama

Kepala BGN: Serangga Bisa Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

Dadan Hindayana menyampaikan, serangga bisa masuk menjadi bagian menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala BGN: Serangga Bisa Jadi Menu Makan Bergizi Gratis
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

tirto.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa serangga bisa masuk menjadi bagian menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam rangka menyesuaikan potensi sumber daya daerah. Serangga, menurutnya, merupakan salah satu sumber protein di beberapa daerah.

“Kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu (serangga), itu (serangga) bisa menjadi menu di daerah tersebut,” ucap Dadan dikutip Antara, Sabtu (25/1/2025).

Variasi menu tersebut, kata Dadan, merupakan contoh bahwa Badan Gizi Nasional tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi nasional.

Dadan pun mencontohkan beragam sumber protein yang berdasarkan kepada potensi sumber daya lokal.

“Ada daerah yang banyak telur, ada yang banyak ikan, seperti itu,” kata Dadan.

Selain variasi protein, Dadan juga tidak menutup kemungkinan adanya variasi menu untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat. Bagi wilayah yang terbiasa memakan jagung, singkong, maupun pisang rebus, maka tidak menutup kemungkinan nasi diganti oleh ketiga hal tersebut.

“Itu contoh, ya, bagaimana keragaman pangan itu bisa diakomodir dalam program makan bergizi,” kata Dadan.

Program MBG saat ini telah dilakukan di 31 provinsi di Indonesia dengan total 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi memenuhi pembuatan makanan untuk MBG. Pada periode pertama, yaitu Januari–April 2025, ditargetkan ada 3 juta penerima manfaat dari program MBG, lalu pada tahapan selanjutnya April–Agustus 2025 ditargetkan jumlah tersebut bertambah menjadi 6 juta penerima manfaat.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang