Menuju konten utama

BSI Kejar Produksi Emas 120 Ribu Ounces pada 2024 di Banyuwangi

PT BSI telah memproduksi emas sebanyak 1 juta ounces di tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, dan sedang mempersiapkan penambangan tembaga bawah tanah.

BSI Kejar Produksi Emas 120 Ribu Ounces pada 2024 di Banyuwangi
General Manager Operation dan Kepala Teknik Tambang PT Bumi Suksesindo, Roelly Franz, memberikan penjelasan kepada awak media di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/10/2024). tirto.id/ Bayu Septianto

tirto.id - PT Bumi Suksesindo (BSI) sebagai pengelola tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, menargetkan produksi emas dan perak pada 2024 sebanyak 100 ribu hingga 120 ribu ounces. Sepanjang 2024, anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold, Tbk ini, sudah memproduksi 25.382 ounces emas hingga Juni.

"BSI merupakan tambang terbuka yang menggali bijih mineral dan mengekstrasi kandungan emas dan perak, dengan metode pelindian yang efisien. Target produksi emas dan perak di tahun ini sebanyak 100.000 hingga 120.000 ounces," ujar Presiden Direktur PT Bumi Suksesindo, Adi Adriansyah Sjoekri, dalam keterangan resminya, Jumat (25/10/2024).

PT BSI mengoperasikan tambang emas Tujuh Bukit berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi yang dimiliki sejak 2012. Dari lahan seluas 4.998 hektare di area hutan produksi di Desa Sumber Agung, Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, hanya 992 hektare yang digunakan PT BSI untuk operasi tambang.

Tambang emas tujuh bukit merupakan tambang terbuka dan PT BSI mulai menambang bijih pertamanya pada 2016 dan menghasilkan emas pertamanya pada 2017. Hingga kini, BSI telah memproduksi emas sebanyak 1 juta ounces.

"Tambang emas Tujuh Bukit akan terus menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia," jelas Adi.

General Manager of Operations PT BSI, Roelly Franza, mengatakan tambang emas Tujuh Bukit awalnya tumbuh hingga 2022. Namun, setelah melalui proses kajian yang terus dilakukan PT BSI, tambang emas Tujuh Bukit ternyata diprediksi terus berlanjut hingga 2029.

”Sebenarnya tambang di sini itu tambang tumbuh, pertama kali feasibility study hanya sampai tahun 2022, terus kita temukan lagi cadangan-cadangan baru sampai 2026, sekarang panjang lagi sampai 2029 di luar tembaga,” kata Roelly saat Media Mine Tour di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/10/2024).

Tambang Tembaga Bawah Tanah

Tak puas pada emas, PT BSI juga tengah mempersiapkan rencana penambangan tembaga yang berlokasi di bawah tanah tambang emas Tujuh Bukit.

Roelly menjelaskan tambang bawah tanah saat ini masih terus dilakukan pengkajian, salah satunya terkait aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Meski sudah dilakukan penggalian, namun untuk operasionalnya belum dilakukan karena masih harus menunggu hasil pengkajian yang dilakukan pihaknya bersama pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kami sangat berhati-hati di sini, dalam melakukan studi dalam cara pengoperasian, khususnya apalagi tambang bawah tanah ya. Jadi studinya masih berjalan," jelas Roelly.

Roelly mengatakan tambang tembaga ini diproyeksikan menjadi yang terbesar ketiga di Indonesia, setelah tambang tembaga yang dikelola PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Internasional Tbk.

Tambang tembaga Tujuh Bukit merupakan salah satu proyek tembaga terbesar di dunia yang masih dalam fase praproduksi. MDKA bertindak sebagai pemegang 100 persen saham dalam proyek ini.

Berdasarkan hasil pra-studi kelayakan atau pre-feasibility study, lanjut Roelly, proyek Tembaga Tujuh Bukit berpotensi untuk memproduksi hingga 24 juta ton bijih per tahun bila sudah beroperasi penuh.

"Pada puncak produksinya, Tembaga Tujuh Bukit akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun selama lebih dari 30 tahun," terang Roelly.

proyek tambang emas Tujuh Bukit

Aktivitas proyek tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur oleh PT Bumi Suksesindo, anak perusahaan Merdeka Copper Gold. tirto.id/ Bayu Septianto

Merdeka Copper Gold, dalam keterangannya menyampaikan per Maret 2024, mineral resosources estimate (MRE) terbaru dari proyek ini menunjukkan peningkatan jumlah sumber daya mineral terindikasi.

Total kandungan sumber daya mineral proyek ini meningkat dari 1.706 menjadi 1.738 juta ton, dengan peningkatan pada sumber daya mineral terindikasi, dari 442 menjadi 755 juta ton. Dengan demikian, dari yang semula mengandung 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas, proyek tembaga Tujuh Bukit saat ini mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ounces emas.

Roelly pun berharap pada 2029, PT BSI sudah bisa melakukan proses pertambangan tembaga bawah tanah dan juga pertambangan terbuka secara bersamaan.

"Ya, kalau bisa lebih cepat kenapa enggak, ini masukan buat negara kan tentunya ya," pungkas Roelly.

Baca juga artikel terkait TAMBANG EMAS atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Bisnis
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Irfan Teguh Pribadi