tirto.id - PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) melaporkan hasil sementara kegiatan eksplorasi mineral hingga 30 September 2024. Total biaya eksplorasi tercatat sebesar Rp125,89 miliar, dengan fokus pada tiga komoditas utama: emas, nikel, dan bauksit. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis ANTAM untuk memastikan keberlanjutan operasional dan pengembangan hilirisasi sumber daya mineral.
Dalam sektor emas, ANTAM fokus melakukan eksplorasi di Pongkor, Jawa Barat. Kegiatan di area ini melibatkan pengeboran tambang bawah tanah dan pengeboran dalam di permukaan. Pongkor telah lama menjadi salah satu aset penting ANTAM dalam memproduksi emas, dan eksplorasi ini bertujuan untuk memastikan adanya cadangan baru guna mendukung produksi emas di masa depan.
Untuk nikel, eksplorasi dilakukan di tiga lokasi Utama, yakni Konawe Utara dan Pomalaa di Sulawesi Tenggara, serta Buli di Maluku Utara. Di Konawe Utara, kegiatan mencakup pemetaan geologi, pengambilan sampel inti, serta pengukuran geodetik menggunakan teknologi Ground Penetrating Radar (GPR). Di Pomalaa, ANTAM fokus pada pemetaan geologi, pengeboran single tube, serta persiapan dan analisis laboratorium. Sementara di Buli, selain kegiatan serupa, ANTAM juga membangun fasilitas baru untuk mendukung eksplorasi lebih lanjut. Tujuan eksplorasi nikel ini untuk memastikan kecukupan cadangan nikel sebagai bahan baku pengembangan hilirisasi yang tengah gencar dilakukan perusahaan.
Eksplorasi bauksit dilakukan di Tayan dan Landak, Kalimantan Barat. Di kedua lokasi ini, ANTAM melakukan pemetaan geologi, pengukuran grid, hingga pengambilan sampel tanah dan batuan. Bauksit merupakan salah satu mineral yang juga menjadi fokus utama ANTAM, mengingat permintaan global yang terus meningkat, terutama dalam industri alumina.
ANTAM melalui Unit Geomin mengimplementasikan pendekatan terpadu dalam eksplorasi mineralnya. Kegiatan eksplorasi ini mencakup survei area, eksplorasi geologi, geofisika, hingga pengukuran geodesi yang didukung oleh sistem Geographic Information System (GIS). Dengan pendekatan komprehensif ini, ANTAM memastikan bahwa semua potensi sumber daya dan cadangan mineral yang ada dapat dioptimalkan secara efisien dan tepat guna.
Eksplorasi yang dilakukan hingga September 2024 ini bukan hanya sebatas menemukan cadangan baru, namun juga untuk mendukung visi jangka panjang perusahaan. ANTAM berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan operasionalnya, khususnya dalam pengembangan hilirisasi nikel, yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian dalam negeri.
Dengan hasil sementara yang menjanjikan ini, ANTAM siap melangkah lebih jauh dalam memperkuat posisi strategisnya di sektor pertambangan Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan sumber daya mineral yang berkelanjutan.
“Eksplorasi ini merupakan bagian dari langkah strategis ANTAM untuk memastikan keberlanjutan cadangan dan sumber daya mineral yang menjadi tulang punggung operasional kami di masa depan,” ujar Sekretaris Perusahaan ANTAM Syarif Faisal Alkadrie dalam pernyataan resminya.
Sebagai perusahaan yang terus berinovasi, ANTAM optimis dapat menjawab tantangan masa depan dalam industri pertambangan dan memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia secara optimal.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis