tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mencapai 21,35 miliar dolar AS pada Juli . Posisi ini naik dibandingkan Juni yang tercatat 21,00 miliar dolar AS.
"Nilai impor Juli 2022 kita sebesar 21,35 miliar dolar AS, secara persentase meningkat 1,64 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam Rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Senin (15/8/202).
Setianto merinci impor migas pada Juli 2022 tercatat naik 21,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari 3,67 miliar dolar AS menjadi 4,46 miliar dolar AS. Sementara untuk impor nonmigas justru mengalami penurunan 2,53 persen, dari 17,33 miliar dolar AS pada Juni menjadi 16,89 miliar dolar AS.
"Kalau kita liat perkembangan pertumbuhan secara bulanan impor kita pada Juli ini lebih rendah secara bulanan dibandingkan dengan Juni 2022 yang sebesar 12,87 persen," ujarnya.
Menurut penggunaan barang, impor bahan baku/penolong mencapai 16,70 miliar dolar AS, atau naik 2,90 persen dibandingkan Juni sebelumnya. Sementara impor konsumsi dan barang modal masing-masing mengalami kontraksi 2,88 persen dan 2,56 persen menjadi masing-masing 1,65 miliar dolar AS dan 3,00 miliar dolar AS di Juli 2022.
Adapun Impor Indonesia terbesar masih berasal dari Amerika Serikat (AS) dengan nilai 88,8 juta dolar AS. Diikuti dengan Singapura dan Afrika Selatan masing-masing 76,4 juta dolar AS dan 54,3 juta dolar AS.
"Peningkatan terbesar impor kita ke AS ini utamanya untuk komoditas mesin peralatan dan mekanik, produk kimia dan bahan bakar mineral," ungkapnya.
Sementara penurunan impor terbesar terjadi di Cina dengan nilai 169,5 juta dolar AS. Diikuti dengan Rusia dan Kazhakstan masing-masing 78,3 juta dolar AS dan 75,4 juta dolar AS.
"Mengalami penurunan misalnya di Cina, utamanya impor mesin peralatan mekanik dan bagiannya, bahan bakar mineral dan kain rajutan," tandasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin