Menuju konten utama

BPS Catat Impor Januari 2024 Turun Capai 18,51 Miliar Dolar AS

BPS mencatat nilai impor Indonesia pada Januari 2024 mencapai 18,51 miliar dolar AS atau turun sebesar 3,13 persen dibandingkan Desember 2023.

BPS Catat Impor Januari 2024 Turun Capai 18,51 Miliar Dolar AS
Suasana bongkar muat kontainer pada kapal kargo di dermaga Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/1/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Januari 2024 mencapai 18,51 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau turun sebesar 3,13 persen dibandingkan dengan Desember 2023.

“Perkembangan impor Januari 2024 nilai impor mencapai 18,51 miliar dolar AS atau turun sebesar 3,13 persen,” ucap Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, (15/2/2024).

Secara rinci, impor minyak dan gas (migas) tercatat senilai 2,70 miliar dolar AS, atau turun sebesar 19,99 persen secara bulanan (mtm). Kemudian, impor non migas senilai 15,81 miliar dolar AS, atau mengalami peningkatan sebesar 0,48 persen mtm.

“Penurunan nilai impor total secara bulanan dikarenakan oleh peran penurunan nilai impor migas dengan andil penurunan sebesar 3,53 persen,” ujarnya.

Penurunan nilai impor migas utamanya berasal dari penurunan impor hasil minyak yang dengan andil penurunan sebesar 2,25 persen yoy. Sementara impor non migas mengalami kenaikan sebesar 1,76 persen yoy.

“Peningkatan impor non migas didorong oleh peningkatan komoditas mesin peralatan mekanis dan bagiannya pada Januari 2024,” ucap dia.

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia pada Januari 2024 mencapai 20,52 miliar dolar AS, atau turun sebesar 8,34 persen dibanding ekspor pada Desember 2023. Angka tersebut dibandingkan pada Januari 2023, nilai ekspor turun sebesar 8,06 persen.

“Pada Januari 2024 nilai ekspor mencapai 20,52 miliar dolar AS atau turun sebesar 8,34 persen,” kata Amalia.

“Penurunan nilai ekspor Januari 2024 didorong oleh penurunan ekspor non migas terutama pada kelompok barang bahan bakar mineral atau HS 27 dengan andil penurunan sebesar 3,85 persen,” tutur dia.

Lebih rinci, komoditas biji logam serat dan abu dalam kelompok HS 26 memiliki andil penurunan sebesar 2,21 persen, serta logam mulia dan perhiasan permata dalam kelompok HS 71 memiliki andil penurunan sebesar 1,49 persen.

Kemudian, penurunan ekspor migas didorong oleh penurunan nilai ekspor hasil minyak dengan andil penurunan sebesar 0,89 persen secara tahunan.

Baca juga artikel terkait BPS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin