Menuju konten utama

BPN Prabowo: Kami Mau Bawaslu Periksa Luhut Binsar Pandjaitan

BPN Prabowo-Sandiaga mendesak Bawaslu memeriksa Luhut dalam kasus pemberian amplop. 

BPN Prabowo: Kami Mau Bawaslu Periksa Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kiri) memberikan bantuan jaring kepada nelayan pada acara Temu Wicara bersama Nelayan di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/3/2019). . ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.

tirto.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak peduli dengan klarifikasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan soal kasus pemberian amplop ke kiai. Juru Bicara BPN Andre Rosiade menegaskan, mereka hanya meminta Bawaslu memanggil dan memeriksa Luhut.

"Terserah Pak Luhut mau bilang apa, tapi kami minta Bawaslu periksa Luhut Binsar Panjaitan itu," kata Andre kepada Tirto, Jumat (5/4/2019).

Luhut sendiri sudah memberikan klarifikasi soal pemberian amplop kepada Kiai Zubair Muntasor saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Cholil pada 30 Maret 2019. Namun, menurut Luhut, pemberian tersebut untuk biaya pengobatan dan sebagai rasa terima kasih atas bingkisan ia terima.

Andre mengatakan, tindakan Luhut yang terekam video itu mencurigakan. "Dalam video itu kan patut diduga Pak Luhut mengarahkan pilihan," kata Andre.

Andre menegaskan, alasan Luhut untuk bersilaturahmi tidak berarti memperbolehkan pemberian amplop. Jika demikian, pemberian amplop juga bisa dilakukan kepada masyarakat, tanpa harus memerintahkan secara spesifik untuk mencoblos siapa pun.

"Enggak boleh lah bagi amplop itu, itu kan bagian dari politik uang. Enggak sehat lah demokrasi kita," katanya lagi.

Andre mengatakan bahwa BPN Prabowo-Sandiaga tidak akan menggunakan cara tersebut. Namun, ia khawatir apabila BPN melakukan hal yang sama seperti Luhut, bisa saja tindakan Bawaslu akan berbeda.

"Luhut bisa saja enggak salah, tapi kalau dari pihak kita, bisa tiba-tiba berubah jadi salah," katanya lagi.

Terkait dengan masalah ini, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sudah memberikan klarifikasi. Luhut menjelaskan bahwa amplop yang diberikan kepada KH Zubair tersebut untuk biaya pengobatan dan sebagai rasa terima kasih atas bingkisan yang sebelumnya diberikan.

"Saya pun lebih dulu diberi oleh-oleh berupa batik dan batu akik. Begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahmi," jelas Luhut.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit, Luhut menitipkan pesan agar jangan sampai ada umat atau santri yang golput pada Pemilu 2019.

"Saya menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengatakan telah terjadi jual beli suara dalam pertemuan tersebut. Bagi saya, fitnah yang keji itu mencoreng kehormatan terutamanya KH Zubair Muntasor dan pondok pesantren yang diasuhnya," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto