tirto.id - Meletusnya kericuhan suporter dalam pertandingan Liga 2 antara PSIM vs Persis di Stadion Mandala Krida pekan lalu turut bikin pemilik saham mayoritas Persis Solo, Vijaya Fitriyasa prihatin. Vijaya menjanjikan mediasi secepat-cepatnya agar kedua kubu suporter bisa berdamai.
"Besok 8 November di peringatan hari ulang tahun Persis Solo, Pasoepati dan Brajamusti akan kami undang. Pihak klub akan minta tolong ke perwakilan Pasoepati untuk mengajak mereka,” kata Vijaya saat diwawancara wartawan di Aula Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Vijaya menambahkan “ini harus didamaikan karena kericuhan suporter itu, kan, enggak penting, kedua pihak seharusnya bisa menerima hasil sepanjang itu fair.”
Perihal kericuhan itu sendiri, menurut Vijaya, sebenarnya ada beberapa kasus yang belum tersentuh hukuman Komite Disiplin PSSI.
“Ada misal ofisial kami dipukul oleh Panpel [PSIM]. Lalu pelatih kami ada luka robek di mata, ada kok bukti fotonya," kata dia.
"Komdis itu memutuskan tanpa melakukan klarifikasi. Harusnya pihak Persis dan PSIM itu diklarifikasi. Nah ini enggak, langsung dapat laporan bikin keputusan. Melakukan hukuman hanya dari media sosial, koran, TV. Harusnya, kan, dipanggil dulu, ada proses,” kata dia.
Kendati demikian, Vijaya tidak akan lagi mempermasalahkan atau mengajukan banding. Yang terpenting saat ini, menurut dia, adalah bagaimana kedua pihak suporter berdamai.
Laga PSIM vs Persis yang merupakan bagian dari pekan penutup Wilayah Barat Liga 2 sendiri, berkesudahan dengan skor 2-3. Hasil ini bikin Persis finis di urutan lima klasemen akhir, sementara PSIM menempati peringkat tujuh.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Abdul Aziz