tirto.id - Satu bom meledak di Rumah Sakit Phramongkutklao, Bangkok, Thailand, sehingga melukai 24 orang, pada Senin (22/5/2017). Ledakan itu terjadi bertepatan dengan peringatan tahun ketiga kudeta militer 2014 di Thailand.
Rumah sakit itu selama ini banyak dikunjungi para tentara, keluarga tentara, dan pensiunan militer. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut.
"Ledakan itu berasal dari bom. Kami menemukan banyak bahan peledak," kata Kamthorn Aucharoen, komandan tim penjinak bom, sebagaimana dilansir Antara.
Dia melanjutkan, "Saat ini kami sedang menyelidiki rekaman kamera di lokasi."
Juru bicara pemerintah, Sansern Kaewkamnerd, mengatakan 24 orang yang terluka akibat insiden ini umumnya terkena pecahan kaca.
Menurut Sansern, beberapa terduga pelaku peledakan bom ini adalah para penentang kudeta militer atau kelompok separatis Muslim yang punya basis di bagian selatan Thailand.
Sementara Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Jenderal Srivara Rangsibrahmanakul, mengatakan bom itu disembunyikan di sebuah wadah di dekat pintu masuk gudang penyimpanan obat-obatan di Rumah Sakit Phramongkutklao.
Ledakan Senin terjadi beberapa pekan setelah munculnya serangan bom mobil di pusat perbelanjaan di Provinsi Pattani, dekat dengan perbatasan Malaysia, yang melukai 61 orang. Otoritas setempat saat itu menuding kelompok separatis Muslim sebagai pelaku.
Pada Senin pagi hari ini, selain ledakan di Bangkok, sebuah bom juga meledak di Yala, provinsi lain yang juga jadi tempat operasi kelompok separatis. Ledakan itu melukai satu orang tentara.
Senin adalah hari peringatan kudeta militer yang terjadi pada 22 Mei 20014 yang menggulingkan pemerintahan terpilih dan mengakhiri kerusuhan sosial yang telah berlangsung selama berbulan-bulan, termasuk sejumlah demonstrasi berdarah di jalanan.
Sejak kudeta itu, pemerintahan junta di Thailand, yang dikenal dengan nama Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban, telah menangkap para tokoh oposisi dan menghukum mereka dengan tudingan penghinaan terhadap keluarga raja.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom