Menuju konten utama

Bolehkah Puasa Qadha di Hari Jumat Terakhir Sebelum Ramadhan?

Bolehkah puasa qadha di hari Jumat terakhir sebelum Ramadhan? Simak penjelasan dan hukumnya di bawah ini.

Bolehkah Puasa Qadha di Hari Jumat Terakhir Sebelum Ramadhan?
Ilustrasi Foto Ramadhan 2024. foto/IStockphoto

tirto.id - Pelaksanaan puasa qadha setidaknya bisa dilakukan hingga bulan Syaban, atau bulan terakhir sebelum memasuki Ramadhan. Lantas, bolehkah puasa qadha di hari Jumat terakhir bulan Syaban?

Berdasarkan kalender Islam 1445 H atau 2024, bulan Syaban sudah dimulai sejak 11 Februari 2024. Syaban akan berlangsung hingga 30 hari atau bakal berakhir tanggal 11 Maret 2024 mendatang.

Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 2024 jatuh pada tanggal 11 Maret 2024. Di sisi lain, pemerintah dan organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) masih menunggu hasil sidang isbat terkait hal tersebut.

Jika berpedoman pada ketetapan Muhammadiyah tentang awal Ramadhan 1445 H, hari Jumat terakhir bulan Syaban jatuh pada 8 Maret 2024. Artinya, hari itu merupakan 3 hari sebelum awal Ramadhan 1445 H versi Muhammadiyah.

Kaum muslim yang masih menjalani puasa qadha tentu perlu mencermati batas waktu pelaksanaan puasa pengganti itu. Termasuk tentang hukum berpuasa qadha di hari Jumat terakhir sebelum Ramadhan.

Bolehkah Puasa Qadha di Hari Jumat Terakhir Sebelum Ramadhan?

Puasa qadha merupakan puasa wajib yang harus dilakukan seorang muslim jika memiliki utang puasa Ramadhan di tahun sebelumnya. Kewajiban tentang puasa qadha tercantum dalam firman Allah Swt berikut ini:

“[Yaitu] beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan [lalu tidak berpuasa], maka [wajib mengganti] sebanyak hari [yang dia tidak berpuasa itu] pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” (QS. Al-Baqarah [2]: 184).

Jelang Ramadhan 2024, hukum mengenai boleh tidaknya seorang muslim menjalani puasa qadha di hari Jumat terakhir bulan Syaban jelas dicari. Sebab, bulan Syaban 2024 akan segera berakhir, sebelum berganti dengan Ramadhan.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah pernah bersabda mengenai hukum berpuasa jelang bergulirnya bulan Ramadhan berikut ini:

“Ketika Syakban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa,” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Terhadap hadist di atas, perbedaan pandangan muncul di antara sejumlah ulama. Dalam kitabnya yang berjudul Fiqhul Islam wa Adillatuhu, Syekh Wahbah Al-Zuhaili menyikapi hukum berpuasa jelang Ramadhan berikut ini:

"Ulama mazhab Syafi’i mengatakan, puasa setelah Nisfu Sya’ban diharamkan karena termasuk hari syak, kecuali ada sebab tertentu, seperti orang yang sudah terbiasa melakukan puasa dahar, puasa daud, puasa senin-kamis, puasa nadzar, puasa qadha’, baik wajib ataupun sunnah, puasa kafarat, dan melakukan puasa setelah nisfu Sya’ban dengan syarat sudah puasa sebelumnya, meskipun satu hari Nisfu Sya’ban.”

Nisfu Syaban (15 Syaban) menjadi penanda untuk melarang pelaksanaan puasa sunnah setelah momen tersebut. Namun, pengecualian berlaku untuk sejumlah orang, termasuk muslim yang sedang menjalani puasa qadha.

Dengan demikian, larangan berpuasa sunnah setelah Nisfu Syaban akan berlaku, jika tidak terbiasa menunaikannya. Meski begitu, sebagian ulama tak memberikan larangan untuk orang yang berpuasa setelah Nisfu Syaba selama mengetahui masuknya awal Ramadhan. Ibnu Hajar al-'Asqalani dalam Fathul Bari, sebagaimana dikutip dari NU Online, mengungkapkan pendapatnya berikut ini:

وقال جمهور العلماء يجوز الصوم تطوعا بعد النصف من شعبان وضعفوا الحديث الوارد فيه وقال أحمد وبن معين إنه منكر

Artinya, “Mayoritas ulama membolehkan puasa sunnah setelah nisfu Sya’ban dan mereka melemahkan hadits larangan puasa setelah nisfu Syaban. Imam Ahmad dan Ibnu Ma’in mengatakan hadits tersebut munkar”.

Berdasarkan pendapat para ulama, puasa qadha menjadi ibadah yang dibolehkan setelah Nisfu Syaban. Meski bertepatan dengan hari Jumat terakhir di bulan Syaban, puasa qadha paling tidak tetap diusahakan karena merupakan kewajiban untuk mengganti puasa Ramadhan tahun lalu.

Selain itu, terdapat anjuran agar qadha puasa sebaiknya selesai dilakukan satu atau dua hari lebih awal sebelum memasuki 1 Ramadhan. Anjuran itu termaktub dalam sabda Nabi Muhammad saw berikut ini, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah:

“Janganlah kalian mendahului puasa Ramadhan satu hari atau dua hari, kecuali puasa yang biasa dilakukan oleh seseorang, maka silahkan ia melakukan puasa tersebut!”

Apabila mengacu pada hadits di atas, batas puasa qadha sebelum Ramadhan 2024 versi Muhammadiyah adalah tanggal 9 Maret 2024, tepat di hari Sabtu. Puasa qadha sebaiknya rampung sebelum tanggal tersebut, atau terakhir pada Jumat, 8 Maret 2024.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fitra Firdaus