Menuju konten utama

BNPB Prediksi Indonesia akan Hadapi Ribuan Bencana Pada 2019

Prediksi akan terjadi ribuan bencana itu disebabkan oleh luasnya kerusakan daerah aliran sungai (DAS) dan lahan kritis di Indonesia.

BNPB Prediksi Indonesia akan Hadapi Ribuan Bencana Pada 2019
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah, di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (4/10/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc/18.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) memperkirakan Indonesia akan mengalami 2.500 bencana pada tahun 2019 mendatang. Yang mana bencana hidrometerologi akan mendominasi sebanyak 95 persen ketimbang bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung.

"Paling dominan adalah bencana hidrometerologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018).

Prediksi tersebut ditaksir disebabkan oleh luasnya kerusakan daerah aliran sungai (DAS) dan lahan kritis yang terjadi di Indonesia.

Sutopo juga menambahkan, faktor kerusakan hutan, kerusakan lingkungan dan perubahan penggunaan lahan serta tingginya kerentanan menyebabkan bencana hidrometerologi meningkat.

Selain itu, kata dia, juga disebabkan oleh terjadi perubahan pada lahan pertanian menjadi lahan non pertanian sebesar 110 ribu hektare terjadi per tahunnya. Serta luas lahan kritis sekitar 14 juta hektare.

"Banjir dan longsor masih akan banyak terjadi di daerah-daerah yang rawan banjir dan rawan longsor sesuai dengan peta rawan banjir dan longsor," ujarnya.

"Kemudian, kebakaran hutan dan lahan masih akan terjadi tetapi dapat diatasi dengan lebih baik," lanjut dia.

Namun, menurut Sutopo, prediksi bencana pada 2019 tersebut tergolong normal. Sebab, tidak ada fenomena El Nino dan La Nina yang intensitasnya menguat.

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Alexander Haryanto