Menuju konten utama

BNPB Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Sejumlah Daerah

BNPB mengingatkan NTT, NTB, Bali dan Jawa Timur untuk bersiap menghadapi bencana kekeringan meteorologis.

BNPB Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Sejumlah Daerah
Seorang anak bermain di lahan sawah yang mengalami kekeringan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/NZ)

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengingatkan sejumlah daerah di Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Jawa Timur untuk bersiap menghadapi bencana kekeringan meteorologis.

Sebagian wilayah Indonesia yang awalnya diprakirakan memasuki musim hujan pada September hingga November 2021, namun justru diprediksi mengalami kekeringan.

"Potensi bahaya yang perlu diantisipasi yaitu berkurangnya persediaan air untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian, kebakaran semak, hutan, lahan dan pemukiman," ujar Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/9/2021).

Prasinta menjelaskan melalui surat nomor B-121/BNPB/DII/BP.03.02/08/2021, BNPB telah menyampaikan peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana kekeringan meteorologis.

Hal ini didukung dengan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai adanya indikasi potensi kekeringan hidrometeorologis hingga dua dasarian ke depan.

BNPB meminta pemerintah daerah agar dapat menetapkan status tanggap darurat dan pembentukan pos komando tanggap darurat bencana apabila dibutuhkan dalam menyikapi situasi di daerah.

Menghadapi potensi bencana kekeringan meteorologis, Prasinta menyampaikan pemerintah daerah dapat berkoordinasi dengan kedeputian teknis terkait di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB. Pusdalops selalu siaga dalam melakukan komunikasi dan koordinasi melalui call center 117.

Berdasarkan pantauan BMKG, beberapa wilayah dalam status 'Siaga' kekeringan meteorologis seperti Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Pamekasan dan Situbondo di Jawa Timur, Kabupaten Buleleng dan Karangasem di Bali, Lombok Timur di NTB, serta Kabupaten Ende, Ngada dan Sumbar Barat di NTT.

Sedangkan beberapa wilayah dengan status 'Awas' terpantau di Kabupaten Bima dan Sumbawa di NTB, serta Kabupaten Alor, Belu, Flores Timur, Kota Kupang, Manggarai Timur, Sikka, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Timur di NTT.

Status 'Siaga' merujuk pada kondisi jumlah hari tanpa hujan paling sedikit 31 hari dan prakiraan probabilitas curah hujan kurang dari 20mm/dasarian di atas 70 persen. Sementara status 'Awas' mendeskripsikan jumlah hari tanpa hujan paling sedikit 61 hari dan rakiraan probabilitas curah hujan kurang dari 20 mm/dasarian di atas 70 persen.

Baca juga artikel terkait BENCANA KEKERINGAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan