tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, memastikan bahwa pemulihan infrastruktur akibat banjir bandang di Wilayah Cisarua, Bogor, akan rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri. BNPB akan meminta Mabes TNI untuk mengerjakan pemulihan, salah satunya dengan menggunakan jembatan Bailey sehingga akses jalur dapat tersambung kembali.
“Infrastruktur ada tujuh jembatan yang putus, yang belum tertangani ada enam. Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus,” jelas Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025).
BNPB, kata Suharyanto, juga bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Bogor untuk melakukan pemulihan kondisi darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi, khususnya bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat banjir bandang. Menurut hasil kaji cepat yang dilakukan BNPB, setidaknya ada 24 rumah rusak ringan, 1 rusak sedang dan 16 rumah rusak berat.
“Yang rumahnya rusak, baik ringan, sedang dan berat itupun akan diberikan bantuan oleh pemerintah,” kata Suharyanto.
Di depan warga yang mengungsi, dia menjanjikan bahwa pemerintah akan mengupayakan solusi terbaik bagi yang terdampak, salah satunya adalah dengan rencana relokasi bagi sejumlah warga terdampak maupun yang berada pada zona rawan bencana banjir bandang.
“Bapak dan Ibu sekalian tidak perlu khawatir. Dalam waktu dekat, kami BNPB dan Pemerintah Kabupaten Bogor akan mencarikan solusi terbaik,” ucap Suharyanto.
Sebagaimana diketahui, Banjir bandang menerjang kawasan Cisarua Puncak Bogor pada Minggu (2/3/2025) malam. Banjir tersebut mengakibatkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk jembatan penghubung di beberapa titik.
Menurut laporan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, setidaknya ada tujuh jembatan rusak karena terdampak banjir bandang yang terjadi akibat intensitas curah hujan tinggi. Bencana itu disebutnya juga menyebabkan seorang warga meninggal dunia karena hanyut saat menolong anggota keluarganya.
Di sisi lain, bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Bogor telah berdampak pada 1.399 jiwa dari 381 KK. Tidak hanya di Kecamatan Cisarua saja, menurut data BNPB bencana itu juga terjadi di sejumlah titik seperti Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Rumpin dan Kecamatan Parung Panjang.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher