Menuju konten utama
Bencana Longsor Natuna

BNPB: Akses Jalan Masih Terputus Akibat Longsor di Natuna

BNPB menyebut PUPR akan membuka jalan sepanjang 150 meter itu paling lama dua hari.

BNPB: Akses Jalan Masih Terputus Akibat Longsor di Natuna
Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3). (Sumber: Humas BNPB)

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa hingga hari ketiga atau per Kamis kemarin, akses jalan masih terputus karena tertutup material longsoran pascakejadian longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Ia menyatakan akan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar segera bisa membuka akses jalan yang tertimbun.

“PUPR akan membuka jalan itu paling lama dua hari. Yang longsor itu kan tertutup jalannya kurang lebih 150 meter ini akan diupayakan untuk dua hari sudah bisa tembus,” kata Suharyanto dalam keterangan resmi, Jumat (10/3/2023).

Menurut Suharyanto, jika akses jalan telah diperbaiki maka tiang-tiang listrik yang roboh akibat longsor bisa segera dipasang sehingga pasokan listrik di daerah tersebut kembali normal.

“Ada tujuh tiang yang roboh. Ini kalau jalannya sudah terbuka akan dipasang tiang-tiang tersebut,” ujar Suharyanto.

Ia menyatakan bahwa bantuan untuk warga pengungsi tak henti berdatangan. Pemerintah Pusat melalui BNPB juga kembali mengirimkan bantuan dengan total 16 ton melalui jalur laut.

“Kebutuhan logistik dasar daripada pengungsi yang 1.216 sampai hari ini sudah terdukung. Dari pemerintah pusat melalui BNPB sudah ada 16 ton yang sudah sampai di Pulau Serasan,” sambung Suharyanto.

Untuk kebutuhan air bersih, Kepala BNPB ini memastikan bahwa segala yang dibutuhkan warga di pengungsian sampai saat ini tidak ada masalah.

“Air tidak ada masalah,” kata Suharyanto.

Penanganan bencana longsor di Serasan ini juga mengalami progres signifikan, klaim dia. Salah satunya, sistem telekomunikasi di daerah tersebut yang akhirnya pulih. Suharyanto menyatakan bahwa pihak penyedia layanan jaringan telekomunikasi nasional di Pulau Serasan sudah memperbaiki perangkat tower BTS hingga dapat kembali beroperasi.

“Seluruh alat komunikasi sudah jalan. Ada lima BTS yang sudah beroperasi. BNPB juga ada dua telepon satelit, dari korem, mabesad ada lima telepon satelit yang bisa digunakan,” jelas Suharyanto.

Untuk diketahui, korban meninggal dunia akibat longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), bertambah menjadi 33 orang per Kamis malam, kemarin. Selain itu, masih ada 21 orang yang dinyatakan hilang.

Total pengungsi akibat bencana longsor Natuna mencapai 1.216 orang. Adapun rumah yang tertimbun longsor berjumlah 30 rumah. Pemerintah setempat juga sudah berencana akan merelokasi rumah 100 Kepala Keluarga (KK) untuk menghindari potensi longsor di kemudian hari.

Baca juga artikel terkait BENCANA LONGSOR NATUNA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri