Menuju konten utama

BMKG Prediksi Gempa Megathrust di Jawa, Berpotensi di Mana Saja?

BMKG prediksi akan terjadi gempa Megathrust di Indonesia. Lantas, daerah mana saja yang berpotensi gempa megathrust di Indonesia? Berikut infonya.

BMKG Prediksi Gempa Megathrust di Jawa, Berpotensi di Mana Saja?
Ilustrasi Gempa. tirto.id/Sabit

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi potensi terjadinya gempa megathrust di Indonesia. Lantas, apa itu gempa megathrust dan daerah mana yang berpotensi mengalaminya?

Gempa bumi dapat didefinisikan sebagai getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh adanya pelepasan energi yang kemudian menciptakan gelombang seismik.

Gempa bumi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, mulai dari gempa tektonik akibat pergeseran lempeng tektonik, gempa vulkanik akibat aktivitas magma gunung berapi, hingga gempa buatan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya ledakan nuklir.

Selain itu, kita juga mengenal istilah gempa megathrust yang disinyalir memiliki dampak yang lebih dahsyat dan berbahaya. Isu tentang terjadinya gempa megathrust di Indonesia sebenarnya sudah terdengar sejak lama.

Berdasarkan rilis BMKG, pihaknya menyebutkan ada kekhawatiran dari ilmuwan Indonesia terhadap Megathrust Selat Sunda M 8.7 dan Megathrust Mentawai-Suberut M 8.9. Hal ini dikarenakan, dua megathrust tersebut sudah lama tidak melepaskan energi besarnya.

Sekitar tahun 2019 lalu, BMKG juga sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia, khususnya di wilayah selatan Pulau Jawa, berpotensi mengalami gempa megathrust. Namun, BMKG menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memprediksi kapan gempa megathrust tersebut akan terjadi.

Mengenal Gempa Megathrust

Secara bahasa, megathrust terdiri dari kata mega yang artinya besar dan thrust yang berarti dorongan. Gempa megathrust merupakan gempa besar yang terjadi di zona megathrust atau zona subduksi aktif.

Zona megathrust sendiri merujuk pada sumber gempa akibat tumbukan lempeng di kedalaman yang dangkal. Lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua akan membentuk medan tegangan atau stress pada bidang kontak antar lempeng dan bisa bergeser secara tiba-tiba. Hal inilah yang kemudian memicu gempa.

Apabila terjadi gempa, maka lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra akan bergerak dan terdorong naik (thrusting). Gempa megathrust termasuk gempa yang destruktif. Gempa ini diperkirakan bisa mencapai kekuatan M9,9 dan berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa megathrust sudah diperkirakan oleh para pakar akan terjadi secara berulang. Namun, terdapat interval atau jeda waktu yang sangat lama antara kejadian gempa megathrust.

Sementara itu, penyebab gempa megathrust di Indonesia tak lepas dari posisi geografis yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik. Indonesia juga memiliki zona megathrust atau subduksi aktif yang memicu terjadinya gempa besar.

Peta Selat Sunda

Selat Sunda, Indonesia, dengan Kepulauan Krakatau, peta politik. (FOTO/iStockphoto)

Sejarah Gempa Megathrust di Indonesia

Memiliki zona megathrust atau zona subduksi aktif membuat Indonesia telah beberapa kali diguncang gempa megathrust. Kebanyakan gempa besar tersebut terjadi di wilayah selatan Jawa.

Berdasarkan data BMKG, gempa megathrust yang terjadi di Indonesia memiliki kekuatan magnitudo antara 7,0 hingga 8,0. Wilayah selatan ini pun tercatat sudah pernah 10 kali diguncang gempa megathrust. Berikut sejarah gempa megathrust di Indonesia:

  • Tahun 1780 dengan kekuatan M8,5
  • Tahun 1859 dengan kekuatan M8,5
  • Tahun 1903 dengan kekuatan M7,9
  • Tahun 1921 dengan kekuatan M7,5
  • Tahun 1937 dengan kekuatan M7,2
  • Tahun 1943 dengan kekuatan M8,1
  • Tahun 1981 dengan kekuatan M7,0
  • Tahun 1994 dengan kekuatan M7,6
  • Tahun 2006 dengan kekuatan M7,8
  • Gempa Megathrust tahun 2009 dengan kekuatan M7,3

Daerah yang Berpotensi Terkena Gempa Megathrust di Indonesia

Peta Megathrust Indonesia

Peta Megathrust Indonesia. (FOTO/BMKG)

Dilansir dari laman BPBD DIY, Indonesia berpotensi mengalami gempa besar karena memang memiliki beberapa zona megathrust di zona subduksi aktif, di antaranya adalah:

  • Subduksi Sunda (Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba)
  • Subduksi Banda
  • Subduksi Lempeng Laut Maluku
  • Subduksi Sulawesi
  • Subduksi Lempeng Laut Filipina
  • Subduksi Utara Papua
Menurut data BMKG, gempa megathrust tidak bisa diprediksi dan terjadi secara tidak teratur. Namun, dari semua zona megathrust di atas, zona yang paling aktif adalah wilayah selatan Pulau Jawa.

Samudra Hindia yang ada di selatan Jawa diketahui memiliki 3 segmentasi megathrust, yaitu:

  • Segmen Jawa Timur
  • Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat
  • Segmen Banten-Selat Sunda.
Ketiga segmen megathrust ini tercatat memiliki potensi magnitudo tertarget M8,7 atau lebih besar. Namun, ini hanyalah potensi skenario terburuk, bukan prediksi yang bisa terjadi dalam waktu dekat.

Baca juga artikel terkait GEMPA MEGATHRUST atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani